.jpg)
kabarMagelang__Merespon Kejaksaan Agung resmi menetapkan mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) periode 2019–2024 Nadiem Makarim sebagai tersangka, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, “semua harus mengikuti prinsip asas praduga tak bersalah”.
Namun demikian pihaknya juga mengapresiasi langkah yang tel;ah diambil oleh Kejaksaan.Hal tersebut disampaiakan Mendikdasmen, Abdul Mu'ti usai menyampaikan khutbah Jumat, di Masjid Agung Jawa Tengah (Annur) Magelang, (5/9/2025).
DIberitakan sebelumnya mantan Mendikbudristek, Nadiem Makarim, ditetapkan sebagai tersangka baru dalam kasus korupsi pengadaan laptop Chromebook, dengan total kerugian negara diperkirakan mencapai 1,98 Triliun.
"Semua otoritas aparatur Kejaksaan, ya semua proses hukum itu berjalan sesuai hukum yang berlaku. Dan semua kita tentu harus mengikuti prinsip asas praduga tak bersalah,” ungkap Abdul Mu’ti.
Dia mengaskan sesorang tidak bisa dinyakan bersalah, jika
yang bersangkutan belum dinyatakan bersalah oleh pengadilan.
“Jadi semua proses hukum berjalan, dan kami tentu saja mengapresiasi langkah kejaksaan yang berkomitmen untuk menegakkan hukum dengan seadil adilnya,” tegas Abdul Mu’ti.
Sementara menanggapi program Makan Bergizi Geratis (MGB) yang ada beberapa ditemukan masalah, Mendikdasmen mendorong untuk menanyakan langsung ke Kepala Badan Gizi.
“Kami prinsipnya di Kementrian Pendidikan Dasar Menengah mendukung sepenuhnya program MBG sebagai prioritas bapak presiden dan menyiapkan sekolah dengan sebaik baiknya sebagai mitra pelaksanaan program makan bergizi gratis itu.
“Bahwa ada berbagai peristiwa yang sebagian anak kita ini keracunan. Ya mudah mudahan bisa menjadi bahan evaluasi. Tapi tidak berarti kemudian MPG dihentikan. MBG ini sesuai arahan Bapak Presiden tetap akan jalan terus dan secara bertahap akan terus disempurnakan dan ditingkatkan,” tegas Abdul Muk’ti.(rez).
Tidak ada komentar: