Header ads

Header ads
Kembangkan Bisnis Kamu dengan Iklan di Kabar Magelang
» » Petani Malaysia Kagumi Salam Nglumut Magelang

KABARMAGELANG.COM---Puluhan petani asal negara Malaysia mengagumi salak Nglumut yang tumbuh di desa Kaliurang kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang. Mereka mengakui kualitas salak Nglumut sangat bagus dan berbeda dengan salak asal Malaysia.

    "Kami terkesan dan kagum dengan kemajuan pertanian disini,” kata ketua rombongan petani Malaysia, Mokhdzir bin Hj Lias saat berkunjung ke desa Kaliurang Srumbung, Kamis (22/1).

    Rombongan datang ke desa di lereng Merapi itu untuk ziarah tani (kunjungan kerja) dan belajar manajemen pengelolaan kelompok tani didesa tersebut. Mereka kagum karena petani disini sudah bisa ekspor. Ia mengaku mengajak para petani karena sebelumnya sudah berkunjung ke desa ini terutama ke Gapoktan Ngudi Luhur.

    Namun, mantan pejabat di Kementrian Pertanian Malaysia itu juga mengaku kedatangannya ke Indonesia untuk  silaturahmi karena beberapa dari leluhur mereka berasal dari Indonesia,   

    "Kami kagum dengan manajemen organisasi petani disini," katanya.

    Nina (42) salah satu rombongan asal Malaysia mengaku sangat menyukai rasa salak Nglumut. Menurutnya, rasa salak Nglumut dengan Malaysia jauh berbeda. "Disini tektur dagingnya lebih keras dan rasanya juga lebih khas," katanya.

    Ia menilai, rasa yang berbeda itu kemungkinan karena salak disini ditanam secara organik. Yang membedakan, bentuk salak Nlgumut lebih kecil dibanding salak Malaysia."Kalau yang di Malaysia lebih besar dibanding disini," imbuhnya.

    Kades Kaliurang, Kiptiah menjelaskan, Gapoktan Ngudi Luhur sudah berdiri sejak 2007. Jumlah anggota terdiri dari lima kelompok tani, antara lain  Kelompok Tani Marsudi Makmur, Ngudi Rahayu, Marsudi Utomo, Sido Rahayu dan Sumber Makmur. Lima kelompok tani itu, mengelola lahan seluas hampir 200 hektar.

    Mulai September 2009 lalu, gapoktan ini mulai mengekspor salak nglumut ke Tiongkok bekerjasama dengan PT Agung Mustika Selaras (AMS) dari Sleman.

    Perjalanan mengekspor ke Tiongkok sempat menemui kendala erupsi gunung Merapi tahun 2010. Namun petani segera bangkit lagi berkat campur tangan pemerintah dan semua pihak.

    Ia menyebutkan, selama hampir enam tahun ini, total Gapoktan sudah mengekspor salak ke Tiongkok mencapai 1 juta ton. Kedepan, Gapoktan berencana akan ekspor ke Swiss dan beberapa negara eropa lainnya. Dan Untuk saat ini, pihaknya masih menunggu sertifikasi dari mereka. (watie)
 ket gambar :
Rombongan petani Malaysia saat melakukan ziarah tani ke desa Kaliurang kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang untuk belajar manajemen petani di desa ini, Kamis (22/1).
Ket gambar:
PetaniMalaysia melihat dari dekat proses pengepakan salak Nglumut di desa Kaliurang kecamatan Srumbung, Kamis (22/1). 

About watik

Info terupdate seputar Kabar Magelang. Lejitkan dan Kembangan usaha Anda di Kabar Magelang
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Leave a Reply