MUNGKID, KABARMAGELANG.com__Balai Konservasi Borobudur melakukan perbaikan terhadap candi
mendut yang mengalami kebocoran akibat dimakan usia. Hal ini lakukan untuk
mengantisipasi musim hujan yang dapat menambah parah terhadap kerusakan candi
peninggalan masa Syailendra ini.
Kepala Balai Konservasi Borobudur Marsis Sutopo mengatakan, perbaikan
dilakukan karena adanya kebocoran akibat material penampung atau nat antar batu
candi terdapat kerenggangan sehingga air akan masuk pada saat musim hujan. “Hal
ini bisa mempercepat terjadinya pelapukan bebatuan candi, “jelasnya (14/9).
“Selain itu kerenggangan nat antar batu candi juga disebabkan usia
yang sudah lama, “kata Marsis Sutopo.
Marsis Sutopo juga menjelaskan bahwa perbaikan atau penambalan
kerenggangan pada nat tersebut menggunakan material jenis mortal yang yang di
campur dengan pasir. “Selain senyawa dengan batu candi, kekuatan mortal nyaris
sama dengan susunan batu candi, “terangnya,
“Perbaikan ini kami targetkan satu bulan, sebelum musim hujan
datang harus sudah selesai, “kata Marsis.
Selama proses perbaikan candi, lanjutnya, Candi tetap di buka bagi
wisatawan yang akan berkunjung, “Kita tetap buka buat para wisatawan yang akan
berkunjung di sini, “tambahnya.
Diketahui Candi Mendut ditetapkan sebagai cagar budaya warisan
dunia pada tahun 2012 lalu. Dengan demikian perawatan candi mendut setara
dengan perawatan yang di lakukan pada candi Borobudur. Selain untuk
mengantisipasi pelapukan batu, Balai Konservasi juga selalu mamantau serta
berupaya agar candi tersebut kokoh dan bertahan seperti aslinya. (zis)
Tidak ada komentar: