Header ads

Header ads
Kembangkan Bisnis Kamu dengan Iklan di Kabar Magelang
» » Pers dan Seni Budaya Tidak Bisa Dipisahkan

KabarMagelang.com--Pemerintah Kota Magelang mengapresiasi kegiatan Hari Pers Nasional (HPN) 2020 yang dikemas dengan kegiatan seni budaya oleh warga Kampung Potrosaran, Kelurahan Potrobangsan, Kecamatan Magelang Utara.

"Ini mencerminkan bahwa pers dan seni budaya tidak bisa dipisahkan," kata Sekretaris Daerah Kota Magelang, Joko Budiyono, saat menghadiri kegiatan HPN 2020 di Padepokan Tidar Kampung Potrosaran, Rabu (5/2/2020).

Menurut Joko, memperingati HPN tidak selalu dengan biaya besar. Kegiatan sederhana, biaya kecil namun sarat makna dan nilai budaya justru memberikan kesan tersendiri. Masyarakat bisa menikmati suasana alam yang apa adanya.

"Ini bisa menjadi contoh, bahwa seni budaya adalah hasil olah pikir yang diwujudkan dalam seni yang akan memperkuat jati diri. Melihat kegiatan ini maka masyarakat akan cinta dengan budaya bangsa sendiri," ungkapnya.(Kb.M2)

Pada kesempatan itu, Joko berpesan, agar hubungan baik antara insan pers dengan pemerintah terus dipertahankan dan ditingkatkan. Pemerintah Kota Magelang akan mendukung setiap kegiatan positif yang dilaksanakan oleh awak media khususnya di Kota Magelang.

“Pers masih menjadi penopang kekutan demokrasi kita. Pers tetap independen dan para wartawannya makin profesional membangun bangsa. Kami bangga bisa turut merayakan HPN ini dengan nuansa yang sangat merakyat,” ungkapnya.

Sementara itu, warga Kampung Potrosaran secara khusus mempersembahkan "Serat Wartaningrat” bagi insan pers di Indonesia, Magelang khususnya. Serat yang ditulis budayawan dan penyair asal Magelang, ES Wibowo, itu merupakan bentuk penghormatan atas pekerjaan wartawan yang obyektif dan independen.

"Pekerjaan insan pers berwawasan kebangsaan yang rajin mengabarkan cita-cita mulia umat manusia mewujudkan perdamaian di bumi," tutur ES Wibowo, di sela acara.

Sebelum dibacakan, Serat Wartaningrat dikirab oleh sejumlah warga yang berkostum khas dan diiringi musik tradisional. Kirab dimulai dari halaman Padepokan Tidar hingga Panggung Benggung.

Kemudian serat diserahkan kepada Ketua PWI Kota Magelang, Asef F Amani untuk dibacakan di muka umum. Tampak Ketua Komisi B DPRD Kota Magelang Stin Syahyutri, Camat Magelang Utara, Lurah Potrobangsan, tokoh Kampung Potrosaran, Pengasuh Ponpes Selamat, dan warga mengikuti kegiatan yang  digelar untuk ke-6 kalinya itu.

“Serat Wartaningrat berarti surat kabar kebangsawanan. Melalui peringatan ini, kita tanamkan ke warga, terutama anak-anak bahwa, profesi wartawan itu ningrat, intelektual, dan cendekiawan. Tidak semua bisa masuk ke profesi wartawan,” ujar ES Wibowo.

Ia melihat, wartawan dinilai masyarakat makin baik. Setiap kali menulis berita, artikel, opini, atau features (karangan kas) dinilai tetap independen, objektif, dan memasyarakat. Maka, peringatan yang murni atas inisiatif warga ini menjadi apresiasi kepada insan pers

About kabarmagelang.com

Info terupdate seputar Kabar Magelang. Lejitkan dan Kembangan usaha Anda di Kabar Magelang
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Leave a Reply