Header ads

Header ads
Kembangkan Bisnis Kamu dengan Iklan di Kabar Magelang
» » Sebanyak 60 Siswa SMA Dari 11 Propinsi Ikuti Kemah Budaya Atsanti 2022 di Borobudur

BOROBUDUR, kabarMagelang.com__Sebanyak 60 siswa/siswi SMA dari 11 Propinsi dan 5 pulau mengikuti Kemah Budaya Atsanti 2022 di Bhumi Atsanti, Dusun Bumisegoro, Desa/Kecamatan Borobudur, Magelang 20 – 23 Okteber 2022.

KBA 2022 dengan mengusung tema Temu Kenali Kearifan Lokal (sandang, pangan, papan) dari relief Candi Borobudur dan Masyarakat di kawasan Borobudur sebagai Inspirasi Kekinian dan Masa Depan” ini terselenggara atas dukungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia Bidang Kebudayaan.

Salah satu panitia sekaligus ketua Yayasan Atma Nusvantara Jati, Nilo Wardani mengungkapkan, KBA 2022 merupakan sebuah komitmen dan langkah konkrit di bidang pemajuan kebudayaan yang digagas oleh Yayasan Atma Nusvantara Jati yang bertujuan  melanjutkan semangat penyelenggaraan program Atsanti Youth Festival.

“Sebelumnya KBA 2022 diselenggarakan dengan format hybrid yaitu daring mulai tanggal 1,2,8,9 Oktober dan luring mulai tanggal 20 – 23 Oktober di Borobudur, Magelang, ini,” ungkapnya menjelang detik-detik penutupan KBA 2022.

Dia menyebutkan salah satu keunikan dari Kemah Budaya Atsanti adalah kepanitiaan yang merupakan kolaborasidari tim Atsanti Muda, para siswa SMA dari berbagai daerah, guru pendamping dan masyarakat lokal di Borobudur.

Selanjutnya tim Panitia Kemah Budaya Atsanti melakukan seleksi terhadap siswa-siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) yang berusia 15 – 18 Tahun dan terpilih 60 siswasiswi terbaik dari pulau Jawa, Bali, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan Papua yang berasal dari berbagai kota/kabupaten seperti Jayapura, Nabire, Medan, Makassar, Pontianak, Denpasar, Yogyakarta, Klaten, Solo, Salatiga, Semarang, Surabaya, Malang, Jombang, Cirebon dan Jabodetabek.

“Spirit dan semangat acara yang khas anak muda dan dipadukan dengan pembelajaran interaktif di bidang kebudayaan tetap kami pertahankan, bahkan dalam KBA 2022, Atsanti Dondation memberikan penekanan terhadap aktivitas baru bertajuk Praktek Dokumentasi Kebudayaan oleh generasi muda,” jelasnya.

Kemah Budaya Atsanti merupakan kesempatan baik untuk melahirkan generasi muda yang sadar akan tantangan zaman yang semakin modern tanpa harus meninggalkan aspek toleransi dan keberagamaan dalam berkebudayaan.

“Kemah Budaya Atsanti ini secara khusus melibatkan beberapa pihak, mulai dari akademisi, aktivis kebudayaan, konten creator, dalang muda, maestro fotografi kawasan Borobudur, maestro seni tari, batik, gerabah, tata rias, hingga pelaku aktif pemajuan objek – objek kebudayaan di Kawasan Borobudur,” terang Nilo.

Keseluruhan peserta diajak untuk melakukan kreasi dokumentasi kebudayaan yang khas anak muda namun tetap memiliki muatan pengetahuan kebudayaan yang menarik bagi khalayak umum dari berbagai usia.

Materi-materi dalam Kemah Budaya Atsanti juga sangat beragam, mulai dari belajar relief Candi Borobudur yang terkait sandang, pangan, papan (SPP), warisan budaya tak benda (WBtB) di kawasan Borobudur, konten kreasi, fotografi dan videografi kebudayaan, flashmob tari soreng, pentas nusantara Bahagia yang merupakan ekpresi seni budaya dari keenam pulau asal peserta, hingga belajar dan terlibat dalam upacara tradisional sedekah bumi.

“Semua materi tersebut dirangkai dalam semangat eksplorasi kebudayaan yang beragam dan menjunjung tingga toleransi antar daerah, karena peserta bukan hanya diajak untuk mendokumentasikan namun juga merefleksikan apa yang bisa mereka lakukan selepas mereka kembali ke daerah asal masing-masing,” paparnya.

“Sehingga diharapkan dapat mendorong dan mempercepat munculnya duta budaya muda di seluruh daerah di Indonesia dan pada akhirnya mempercepat proses pemajuan kebudayaan serta memperkuiat jati diri bangsa Indonesia kedepannya,” tambah Nilo. 

Sebelumnya Kemah Budaya Atsanti luring yang diadakan di lokasi Bhumi Atsanti, dusun Bumi Segoro, Desa Borobudur, dibuka pada tanggal 20 Oktober siang oleh Camat Borobudur, Subiyanto. Sementara seremoni penutupan dilakukan oleh Bupati Magelang Zaenal Arifin, yang diwakili oleh Asisten Sekda Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Kabupaten Magelang Iwan Setiarso.

 

Iwan Setiarso sangat mengapresiasi kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI, yang telah memfasilitasi Yayasan Atma Nusvantara Jati (Atsanti) Kabupaten Magelang, sehingga, menjadikan Desa Bumisegoro dan Desa Karangrejo di Kecamatan Borobudur sebagai tempat kegiatan.

 

Kemah Budaya Atsanti (KBA) yang telah di laksanakan ini, dapat mendorong lahirnya generasi muda yang aktif dalam melestarikan budaya sekaligus menjadi motor penggerak dialog kebudayaan antar daerah guna menumbuhkan semangat toleransi terhadap keberagaman dan kebhinekaan,” katanya.

 

Selain itu melalui penyelenggaraan Kemah Budaya ini, diharapkan juga dapat memberikan pengalaman sekaligus memberikan kesempatan kepada para peserta untuk mendalami kearifan lokal dari relief Candi Borobudur, Kebudayaan serta Warisan Budaya lokal yang hidup dan berkembang di Kawasan Borobudur.

 

“Oleh karenanya kami berpesan kepada peserta, jadilah duta budaya di sekolah atau di daerah kalian masing-masing, saling berkolaborasi menjadi pegiat dalam melestarikan budaya melalui teknologi informasi yang berkembang saat ini, demi tetap lestarinya keberagaman budaya Nusantar,” pungkas Iwan.(Kbm2).

  

About kabarmagelang.com

Info terupdate seputar Kabar Magelang. Lejitkan dan Kembangan usaha Anda di Kabar Magelang
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Leave a Reply