kabarMagelang.com__ Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) RI, Yudian Wahyudi, Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosial, Komunikasi dan Jaringan BPIP RI, Prakoso serta Ketua LPPM Universitas Negeri Semarang, Benny Riyanto, menghadiri acara Gerakan Aksi Pancasila dan Gotong-royong Melawan Stunting yang dilaksanakan di Lapangan depan Kantor Kecamatan Bandongan, Sabtu (5/8/2023). Acara tersebut juga dihadiri oleh Bupati Magelang Zaenal Arifin bersama jajaran Forkompimda dan Forkompimcam Bandongan.
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) RI, Yudian Wahyudi, menyampaikan terdapat empat fokus utama dari Reformasi Birokrasi tematik yang ditetapkan oleh Pemerintah, salah satunya adalah tematik prioritas Presiden dalam hal ini adalah penanganan Stunting.
Sebagai informasi pada tanggal 16 Februari 2023 yang lalu, BPIP bekerjasama dengan BKKBN dan beberapa Kementerian dan lembaga, menyelenggarakan kick off meeting Pancasila dengan tema Gerakan Semesta Berencana Mencegah Stunting di Jakarta.
"Kegiatan tersebut merupakan wujud komitmen BPIP bersama pemangku kepentingan untuk menjalankan arahan Presiden guna mencapai target penurunan angka Stunting di angka 14 persen pada tahun 2024 yang sebelumnya menyentuh angka 37 persen di tahun 2014," papar, Yudian Wahyudi.
Yudian Wahyudi menekankan agar angka Stunting harus segera diturunkan, karena dampak buruk yang disebabkan Stunting dapat mempengaruhi kualitas sumberdaya manusia sebuah negara.
"Stunting bukan hanya berdampak pada kondisi fisik anak melainkan pada kesehatan hingga kemampuan berfikirnya. Dampak Stunting bukan hanya urusan tinggi badan, tetapi yang paling berbahaya adalah rendahnya kemampuan anak untuk belajar, keterbelakangan mental dan mudahnya anak-anak terserang penyakit-penyakit kronis," tandas, Yudian Wahyudi.
Sementara Bupati Magelang Zaenal Arifin menyampaikan, Pancasila sebagai dasar negara, digali Bung Karno dari nilai-nilai budaya yang sudah ada sejak dulu kala. Hal itu di yakini banyak memberikan berbagai dampak positif di segala bidang kehidupan, khususnya pada bidang kesehatan.
Pancasila memuat sila-sila yang merupakan cita-cita rakyat, yang secara keseluruhan bisa menjangkau sampai ke pelosok pedesaan hingga ke daerah terpencil. Hal itu merupakan cermin sila ke lima yaitu, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia .
"Maka program pencegahan stunting, menjadi salah satu program prioritas nasional, yang merupakan implementasi dari nilai-nilai Pancasila, sebagai bukti nyata agar generasi masa depan menjadi manusia unggul dan berdaya saing," kata, Zaenal.
Selaras dengan nilai-nilai Pancasila, dalam upaya menuju Indonesia Emas 2045, maka Program pencapaian target prevalensi penurunan angka stunting sebesar 14 persen di Tahun 2024, menjadi satu keharusan.
"Kami memandang, target penurunan stunting ini bisa tercapai, apabila dilaksanakan secara konvergen, holistik, integratif, dan berkualitas dengan saling koordinasi, sinergi, sinkronisasi dan saling kerjasama antara multi sektor dan multi pihak, baik di tingkat pusat, tingkat daerah maupun tingkat desa. Tentunya, dengan melakukan intervensi spesifik dan sensitive kepada kelompok sasaran yaitu remaja, calon pengantin, Ibu Hamil, Ibu Menyusui dan Anak berusia 0 sampai 59 bulan," ujar, Zaenal.
Pada kesempatan yang sama, juga dilakukan penandatanganan naskah kerjasama tentang pembinaan ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan antara Pemerintah Kabupaten Magelang dan BPIP RI. Kemudian juga diberikan bantuan kepada beberapa keluarga yang mengalami Stunting di wilayah Kecamatan Bandongan dan sekitarnya secara simbolis. Selain itu, Bupati Magelang bersama Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) RI, Yudian Wahyudi juga melakukan demo memasak dengan menu olahan kacang hijau untuk mengatasi Stunting.(kmgl/az).
Tidak ada komentar: