kabarMagelang__Jumlah korban meninggal dunia akibat robohnya tandon air di Pondok Modem Darussalam Gontor Kampus 5 Darul Qiyam, Dusun Mangunsari, Desa Gadingsari, Kecamatan. Sawangan, Magelang, mencapai 4 orang. Selain itu sebanyak 25 orang santri yang selamat dirawat di Rumah Sakit Merah Putih.
Salah satu guru Senior Kampus 5 Gontor Magelang, Muhib Huda Muhammadi, mengungkapkan tanah longsor dan mengakibatkan robohnya tandon air, terjadi pada Jumat (25/4/2025) sekira pukul 10.30 WIB tepatnya di belakang Gedung Aligarh.
“Saat itu, waktu untuk mandi sebagai persiapan pelaksanaan sholat Jum'at bagi para santri. Sehingga saat itu adalah jam padatnya kegiatan di area tersebut,” ungkapnya.
Tanpa diduga, tanah di bawah tandon air yang terletak di belakang kamar mandi di belakang asrama longsor sehingga menyebabkan tandon air diatasnya ikut roboh. Di saat yang sama, santri yang sedang mengantri mandi dan tidak tahu akan ha! Ini. Sehingga air dan tandon menimpa kamar mandi di mana santri sedang persiapan mandi untuk sholat jum' at.
Sambil menunggu pihak-pihak terkait datang, kami dan para Ustadz serta para petugas bahu membahu untuk memberikan pertolongan pertama dan mengevakuasi korban-korban secepat mungkin dan melarikannya ke Rumah Sakit terdeka
“Kejadian tersebut cepat diketahui oleh para Ustadz, dan segera kami segera kepada pihak-pihak terkait (Kepolisian, BPBD, Damkar, Tim SAR, Puskesmas, dan PMI). Akhimya pertolongan pertama dapat segera dilaksanakan.
“Beberapa santri yang dapat diselamatkan segera langsung dibawa ke rumah sakit dan beberapa masih terjebak diantara dinding kamar mandi,” ujar Muhib.
Lokasi kejadian yang sempit sempat menyulitkan tim gabungan melakukan evakuasi para korban. proses evakuasi yang memakan waktu kurang lebih 8 jam tersebut akhirnya berhasil mengevakuasi semua korban dimana berdaarkan data dari Basarnas Kabupaten Magelang diketahui 4 orang korban dinyatakan meninggal dunia. Sementara 25 korban dirawat di RS Merah Putih 8 diantaranya menjalani rawat jalan.(rez).
Tidak ada komentar: