kabarMagelang__Jenazah mendiang Ketua Dewan Pengawas DPP Walubi Murdaya Widyawimarta dikremasi di puncak Bukit Dagi komplek zona II kawasan Candi Borobudur, Selasa (7/5/2025), sekira pukul 11. 00. Sebelum dilakukan dikremasi, jenazah suami dari Siti Murdaya ini didoakan oleh tiga dewan sangha yakni Tantrayana, Mahatantra dan Threavada, di kaki bukit Dagi.
Kremasi dipimpin langsung oleh Biksu dari Tibet dan dilaksanakan secara tradisional dengan menggunakan kayu cendana sebanyak 1,5 meter kubik atau sekitar 1,5 ton yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Dan dilaksanakan secara terbatas, sementara untuk para wartawan yang akan meliput hanya diperkenankan melalui layar lebar di kaki bukit Dagi.
Rangkaian kremasi tersebut dihadiri oleh Siti Hartati Murdaya dan keluarga, tiga dewan Sangha, Kepala Binmas Agama Budha Supriyadi, Jenrdal Purnawirawan Muldoko, Basuki Tjahya Purnama (Ahok), dan Jajaran Forkompimda Magelang, serta ratusa umat Budha.
"Selain kayu cendana, juga ada kayu gaharu dan kayu biasa lainnya," kata salah satu putra almarhum Murdaya Poo, Prajna Murdaya.
Dia menjelaskan rangkaian kremasi dimulai pada pukul 07.30 pagi dengan ritual sembahyang dan doa-doa. Dilanjutkan dengan prosesi membawa jenazah ke puncak bukit Dagi untuk dilakaukan ritual kremasi.
"Saya berharap sebelum pukul 12 siang, prosesi kremasi sudah dimulai. Kremasi diperkirakan berlangsung sekitar 2-3 jam, dengan api besar. Sedangkan untuk api kecil bisa berlangsung antara 5-8 jam," ujarnya.
Disampaikan, setelah upacara kremasi selesai, maka akan ditunggu 1-2 hari agar abu menjadi dingin. Kemudian tanggal 9 Mei, abu yang sudah dingin akan dikumpulkan abunya dan dibawa turun dari bukit Dagi menuju ke tempat persemayaman untuk di doakan selama beberapa hari.
“Tanggal 11 Mei, akan dilakukan penggilingan tulang hingga menjadi abu dan dimasukkan ke Gucci yang selanjutnya akan dibawa ke Vihara GVA di Bojong Mendut,” terang Prajna.
Selanjutnya pada tanggal 12 Mei 2025, abu akan dibawa ke zona I Candi Borobudur untuk diletakkan di altar untuk didoakan pada detik detik Waisak yang akan berlangsung pada pukul; 23.55. 29 WIB. dalam kegiatan Waisak 2025.
“Umat Budha yang kebetulan mengikuti prosesi Waisak, dipersilakan untuk memberian doa. Kita dirikan satu altar dan kebetulan memang pas moment Waisak, sehingga abu kita semayamkan disini," tambah Prajna.
Diketahui sebelumnya Almarhum Murdaya Widyawimartha Po, meninggal dunia di Rumah Sakit Singapura akibat sakit, pada 7 April 2025. Kemudian jenazah dibawa ke pulang ke Indonesia pada 14 April 2025 dan langsung disemayamkan di Vihara Griya Vipasana Avalokitesvara Bojong, Mendut, Magelang, hingga 6 Mei 2025. Selanjutnya jenazah Murdaya Po dikremasi di puncak bukit Dagi komplek komplek zona II kawasan Candi Borobudur, pada 7 Mei 2025.(rez).
-
Tidak ada komentar: