kabarMagelang__Sebanyak 24 pengusaha (operator) arung Jeram sungai Elo, Kabupaten Magelang resmi telah mendapatkan sertifikasi dari Lembaga Sertifikasi Usaha Pariwisata, Bhakti Mandiri Wisata Indonesia (BMWI). Sertifikat standard SOP usaha menengah tinggi arung Jeram tersebut diserahkan langsung oleh Direktur Lembaga Sertifikasi Usaha Pariwisata Bhakti Mandiri Wisata Indonesia, Hairullah Gazali di Taman Sari Mendut, Kecamatan Mungkid, Magelang, Rabu (28/5/2025).
Direktur Lembaga
Sertifikasi Usaha Pariwisata Bhakti Mandiri Wisata Indonesia, Hairullah Gazali
mengungkapkan sertifikasi bagi usaha arung Jeram ini sesuai dengan Permen Parekraf
nomor 4 tahun 2021 yang mensyaratkan bahwa untuk usaha menengah tinggi wajib
melakukan sertifikasi.
“Dan itu sifatnya
mutlak, jadi ini suatu pemenuhan dalam regulasi, dsisi lain sebenarnya sertifikasi
tersebut bersifat folentir dalam rangka meningkatkan kualitas usaha. Tugas kita
di lembaga serrtifikasi adalah bagaimana usaha-usaha yang sudah berijin atau
dalam proses ijin harus tetap mengacu pada standard yang sudah ditentukan,”
ungkapnya.
Dia menilai paguyuban
arung Jeram di Magelang memiliki kesadaran yang sangat tinggi untuk menjamin
keamanan para konsumenya. Mereka telah memenuhi persyaratan yang dibutuhkan
untuk mendapatkan sertifikasi, meskipunharus dengan biaya mandiri.
“Kami melihat
rekan-rekan di paguyuban raefting Magelang ini punya kesadaran yang sangat
tinggi.
Untuk biaya permendes
Rp.3,5 juta itu sesuai ketentuan, syarat utamanya adalah sudah memilik Nomor Induk Berusaha (NIB) dan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) nya harus arum Jeram,” jelas Hairullah.
Ketua Paguyuban Arung
Jeram Sungai Elo Magelang, Nuryana mengatakan sertifikasi ini sangat dibutuhkan
oleh para operator arung Jeram sebagai bukti bahwa usahanya sudah meimilki
standar SOP yang ditentukan.
“Arung Jeram yang
kita miliki sudah memiliki standard SOP antara pengusaha dengan pelanggan/konsumen.
Pelanggan harus dilindungi tentang jaminan keamanan keselamatan dan keanyamanya,”
ujarnya.
Dia menyebut untuk
saat ini di Kabupaten Magelang sudah ada 25 operator, satu operator diantaranya
sedang berproses mendapatkan sertifikasi.
“Di Magelang ada 25 operator
dengan jumlah perahu mencapai ratusan. Dan yang sudah mengikuti sertifikasi 24,
tinggal 1 sedang berproses,” kata Nuryana.
Nuryana berharap dengan
sertifikasi ini membawa manfaat, baik bagi para operator itu sendiri maupun
konsumen.
“Semoga para operator
yang sudah mendapatkan sertifikasi bisa menjaga amanah dan meningkatkan
perkembangan selanjutnya,” pungkasnya.(rez).
Tidak ada komentar: