Kapolsek Borobudur AKP Didik Solaiman, mengungkapkan FM, masuk melalui maengate dan naik ke Candi Borobudur. Petugas maengate melihat FM memakai kaos berwarna merah bergambar partai terlarang di Indonesia. Kemudian petugas maengate berkoordinasi dengan petugas yang berada di atas candi, dan Polsek serta anggota Koramil 19/Borobudur.
"Setelah FM diamankan di pos sekuriti, dan adakan pemeriksaan, dia mengaku mendapatkan kaos bergambar partai terlarang tersebut dari Vietnam lima tahun lalu. Dia juga mengaku tidak tahu kalau gambar tersebut merupakan larangan di Indonesia," ungkapnya di Mapolsek Borobudur Minggu (23/7)
Kapolsek menegaskan karena tidak ada unsur kesengajaan dan hanya karena ketidak tahuan, akhirnya FM dilepas setelah diberikan pengertian tentang larangan adanya simbul tersebut di Indonesia.
"Setelah diberikan pengertian FM pun memahami dan minta maaf. Namun demikian kita tetap melakukan penyitaan terhadap kaos bergambar palu arit yang dipakainya, dan menggantinya dengan kaos dari Borobudur," jelas Didik.
Kepala BKB Marsis Sutopo menandaskan, perlu meningkatkan pengawasan terhadap pengunjung mulai dari tiketing, dan pintu masuk, diantaranya pengawasan terhadap pakaian, topi maupun barang bawaan terutama barang yang bisa merusak bangunan candi, seperti senjata tajam, semua harus melalui pemeriksaan.
“Kami juga menambahkan bagi pengunjung candi dilarang membawa, memakai gambar-gambar atau lambang-lambang yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, kenegaraan, dan budaya yang ada di sini," tegasnya.(Kb.M1)
Tidak ada komentar: