KabarMagelang__Anggota Komisi III DPR RI Abdullah, sambangi Polresta Magelang desak usut pembuat vidio viral promosi pariwisata Borobudur sama dengan Umroh, Senin (9/6/2025) sore.
Kedatangan anggota Komisi III DPR RI dari fraksi PKB tersebut diterima langsung oleh Kapolresta Magelang Kombes Pol Herbin Sianipar didampingi Kabag Ops, Kasatlantas, dan Kasatreskrim Polresta Magelang.
Usai pertemuan yang tidak terlalu lama itu Abdulllah mengungkapkan kedatanganya di Polresta Magelang selain bersilaturahim juga membahas masalah yang saat ini sedang viral di dunia maya tentang Borobudur.
"Salah satunya mitra komisi III yakni Polri, saya mampirlah ke Kapolresta kebetulan juga pak Kapolrestanya baru sekalian bersilaturahmi dan berbagi keluh kesah terutama kemarin viral masalah Borobudur," ungkapnya.
Dia meminta kepada Kapolrssta Magelang agar segera mengusut pelaku pembuat vidio viral tentang promosi pariwisata Borobudur. Pasalnya konten tersebut dinilai berpotensi memecah belah umat beragama.
"Tolong diusut tuntas kalaupun ada pelaku yang harus ditindak ya segera ditindak. Karena vidio itu berpotensi memecah belah antar umat beragama," ujarnya.
Pihaknya menyayangkan kepada pembuat konten yang kontroversi tersebut karena tidak bisa membedakan antara budaya dan agama.
"Kita harus membedakan mana budaya mana agama, harus jelas. Apalagi potensi memecah belah kan di jaman sekarang ini sangat sensitif. Walaupun itu dari "AI" tetapi kan ada orang yang membuat konten terasebut." Jelasnya.
Oleh karena itu pihaknya akan terus memantau perkembangan dan penyelidikan yang dilakukan oleh pihak kepolisian.
"Kita akan memantau terus, walaupun ada hambatan. Jaman sekarang kan bisa saja mentracking. Titip Borobudurlah itu situs keajaiban dunia. Apalagi sekarang keluh kesahnya pedagang banyak yang tidak laku," ujarnya.
Menanggapi hal tersebut Kapolresta Magelang Kombes Pol Herbin Sianipar menyatakan bahwa pihaknya siap bersinegi dan bermitra dengan Komisi III DPR.
"Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada beliau (Abdullah), kami siap bersinergi dan bermitra," katanya.
Dia menerangkan dalam pertemuan tersebut yang dibahas adalah tentang Harkamgibmas di wilayah Magelang.
"Kami tadi diskusi banyak tentang Harkamtibmas di wilayah Magelang. Salah satunya memang masalah vidio viral promosi pariwisata Borobudur," jelasnya.
Dia menegaskan sudah menerima laporan secara resmi dari salah satu ormas. Dan sudah ditintaklanjuti dan masih proses penyelidikan.
"Itu sudah kita proses karena sudah ada yang melaporkan yaitu salah satu ormas islam. Yang jelas kita atensi dan sudah ada penyelidikan sedang dilakukan," terang Herbin.
Kapolresta juga akan menyampaikan secara terbuka perkembangan kasus tersebut kepada masyarakat.
"Kita akan sampaikan perkembanganya kepada beliau, termasuk kepada masyarakat. Kita selesaikan sesegera mungkin," katanya.
Dia menyebut sudah ada beberapa saksi yang dimintai keterangan.
"Sudah ada saksi yang kita mintai keterangan dan besok, kamis rencan kita minta keterangan saksi lagi termasuk keterangan dari ahli," pungkas Herbin.
Diketahui sebelumnya video berdurasi singkat namun viral di media sosial dan menuai kontroversi karena penggunaan istilah “umrah” dalam narasinya.
Dalam video tersebut, narator mengatakan:
"Nikmati pengalaman spiritual yang unik di Candi Borobudur. Kini, umat Islam dapat melakukan umrah tanpa harus jauh-jauh ke Tanah Suci Mekkah."
Pernyataan ini memicu reaksi keras dari kalangan ulama dan ormas Islam, karena istilah “umrah” merupakan ritual ibadah khusus yang dilakukan oleh umat Muslim di Mekkah, Arab Saudi.
Penggunaannya dalam konteks promosi wisata budaya dinilai beberapa kalangan menimbulkan kesan penistaan agama.(res).
Tidak ada komentar: