DUKUN, KABARMAGELANG.com__Sebagai wujud syukur anugerah air sepanjang tahun, ratusan warga dua agama Islam dan Khatolik Dusun gentak, Desa Sumber, Kecamatan Dukun, Magelang menggelar ritual Sendang Lawang Merapi. Mereka mengarak 73 tumpeng dari balai kampung menuju lokasi Sendang Lawang Merapi (10/6).
Pelaku ritual Agus Merapi membakar
hio, dan menebarkan bunga mawar ke mata air dan ratusan petani yang memadati
lokasi mata air. Lewat ritual ini, warga berharap mata air akan tetap lestari.
"Di daerah Srumbung banyak mata air mati karena eksploitasi pasir
berlebihan. Kami minta penambangan alat berat jangan diijinkan karena merusak
alam," bisiknya.
Usai ritual di sendang Lawang wargapun
kembali ke balai dusun untuk menggelar
doa bersama. Yang menarik doa bersama ini dilakukan oleh dua kelompok umat
beragama yang hidup rukun dan damai di lereng Merapi yakni Islam dan Khatolik.
Menurut Mbah Wiryanto (75). saat
erupsi Merapi sebagian besar mata air mati namun Tuk Lawang Merapi tetap
mengalir deras. Banyak warga dari luar daerah memanfaatkan air yang tak pernah
kering meski di musim kemarau tersebut.
"Ini wujud syukur kami atas anugerah air yang
terus mengalir," tambah lelaki yang
sudah disebut sesepuh kampung ini.(zis)
Tidak ada komentar: