BOROBUDUR, KABARMAGELANG.com_ Ribuan umat Budha seluruh
Indonesia dan beberapa negara tetangga mengikuti perayaan Hari Raya Asadha di
Kompleks Candi Borobudur, Sabtu (25/7). Perayaan hingga Minggu (26/7) tersebut,
merupakan peringatan khotbah Guru Agung Buddha Gotama.
Pembina Bikhu
Daerah Jawa Tengah Cattamano, menjelaskan
ada dua rangkaian inti kegiatan yakni Tipitaka Chanting, dan puja bhakti agung perayaan Asadha. Makna Tipitaka
Chanting sendiri adalah mengulang kembali khotbah-khotbah Guru Agung Budha,
membaca apa-apa yang dimuat di Tipitaka dan baru pertama kalinya di
selenggarakan di Indonesia. "Kegiatan ini bertujuan mengajak umat Buddha
agar senang membaca, "katanya.
“Adapun
puncak perayaan Asadha, adalah pembacaan
parita dan mendengarkan khotbah, dilanjutkan dengan kirap reliks Budha Gautama mengelilingi Candi Agung Borobudur. Sedikitnya
50 orang Bikhu dan 3.000 umat Buddha
dari seluruh Indonesia, bahkan dari beberapa negara lain seperti Singapura dan India
mengikuti prosesi ini, “jelas Bikhu Cattamano.
Menurut Cattamano,
perayaan Asadha sendiri sudah berlangsung di beberapa negara, yakni India. Dari Indonesia, saat itu ikut diundang.
“Perayaan asadha di Indonesia sebenarnya
jatuh pada tanggal 30 Juli, saat bulan
purnama, “tambahnya.
Sementara Ketua
Panitia kegiatan, Bante Dhammakaro Tera menerangkan Tipitaka adalah kitab suci yang dulunya berupa
tuturan lesan, baru pada abad keenam ditulis menjadi buku. “Pembacaan Tipitaka
perlu diulang-ulang agar paham, sekaligus melestarikan isi tulisan tersebut.
"jelasnya
“Manfaat pembacaan
Tipitaka, lanjutnya, adalah menguatkan sada dan mengingatkan kembali ajaran
Guru Agung Budha. “Dalam pembacaan Tipitaka maupun parita doa, ada energi yang
memberi kekuatan baik pada tubuh maupun lingkungan, “tutur Bante Dhammakaro.
Pada perayaan
ini, mereka juga berdoa untuk kedamaian umat manusia. Mereka berharap agar
semua umat manusia saling menjaga kerukunan dan perdamaian termasuk menjaga
semua makhluk di alam semesta ini. (zis)
Tidak ada komentar: