BOROBUDUR, KABARMAGELANG.com__Ruang kelas SD Madrasah Ibtidaiyah (MI) Desa
Wanurejo, Kecamatan Borobudur, Magelang Ambrol. Meja, kursi, papan tulis dan dan peralatan KBM
lainya rusak tertimpa genteng. Meski tidak sempat menimpa siswa, namun kegiatan
belajar mengajar (KBM) terpaksa di laksanakan Mushola.
Guru Wali Kelas II Sunhaji, (42) menjelaskan robohnya atap bangunan ruang kelas ini sudah sejak pertengahan Desember 2015 kemarin, karena atap bangunan sudah lapuk termakan usia. Hujan yang turun semakin menambah penyangga atap bangunan mudah roboh. "Beruntung saat itu sudah tidak ada KBM, para siswa dan guru sudah pada pulang, "terangnya Selasa (12/1)
Dia mengungkapkan bahwa selama 20 tahun mengajar di sekolah ini, bangunan dan ruang kelas belum pernah di rehab, hanya lantainya saja yang sudah dilakukan perbaikan itupun sudah lama.
"Sebelum ambrol, ada ternit yang sudah nyaris jatuh. Para gurupun sepakat memindahkan siswa kelas II belajar di ruang kelas V, sementara klas V kita pindahkan ke Mushola, "jelasnya.
Salah satu guru yang lain Khoirunisa, menyebutkan seluruh siswa di SD MI Wanurejo ini berjumlah 80 siswa. Dan meski ambrolnya atap kelas II sudah sejak Desember 2015 kemarin, pihaknya sengaja tidak membersihkan barang – barang yang rusak dan membiarkan begitu saja.
"Kita sepakat untuk tidak membersihkan reruntuhan dan barang-barang yang rusak. Biar kalau ada yang membantu bisa langsung melihat dulu kondisinya, "tuturnya.
Guru Wali Kelas II Sunhaji, (42) menjelaskan robohnya atap bangunan ruang kelas ini sudah sejak pertengahan Desember 2015 kemarin, karena atap bangunan sudah lapuk termakan usia. Hujan yang turun semakin menambah penyangga atap bangunan mudah roboh. "Beruntung saat itu sudah tidak ada KBM, para siswa dan guru sudah pada pulang, "terangnya Selasa (12/1)
Dia mengungkapkan bahwa selama 20 tahun mengajar di sekolah ini, bangunan dan ruang kelas belum pernah di rehab, hanya lantainya saja yang sudah dilakukan perbaikan itupun sudah lama.
"Sebelum ambrol, ada ternit yang sudah nyaris jatuh. Para gurupun sepakat memindahkan siswa kelas II belajar di ruang kelas V, sementara klas V kita pindahkan ke Mushola, "jelasnya.
Salah satu guru yang lain Khoirunisa, menyebutkan seluruh siswa di SD MI Wanurejo ini berjumlah 80 siswa. Dan meski ambrolnya atap kelas II sudah sejak Desember 2015 kemarin, pihaknya sengaja tidak membersihkan barang – barang yang rusak dan membiarkan begitu saja.
"Kita sepakat untuk tidak membersihkan reruntuhan dan barang-barang yang rusak. Biar kalau ada yang membantu bisa langsung melihat dulu kondisinya, "tuturnya.
Pihak Sekolah berharap, kondisi ini segera mendapat
perhatian dari pemerintah, sehingga kegiatan belajar mengajar berjalan normal
kembali, dan para siswa bisa fokus mengikuti pelajaran di kelas dengan nyaman
dan aman. (zis)
Tidak ada komentar: