KOTA, kabarMagelang.com__Ratusan siswa/siswi tingkat Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD) di Kota Magelang mengikuti sejumlah lomba yang
dilaksanakan dalam Gebyar PAUD tahun 2018. Mereka beradu kemampuan untuk
menampilkan yang terbaik di hadapan guru maupun orangtua masing-masing.
"Ada sebanyak 5 lomba yang
dilaksanakan pada Gebyar PAUD tahun ini," ujar Kepala Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kota Magelang, Taufik Nurbakin, di sela kegiatan yang berlangsung di
kompleks eks Bakorwil II dan Halaman Museum BPK RI, Rabu (5/12).
Taufik menyebutkan, lomba tersebut
antara lain melukis diatas tampah (diikuti 140 anak), membuat Alat Peraga
Edukatif Ibu dan Anak (140 ibu dan anak), membuat kreasi dari plastisin (140
anak), tari kreasi baru (140 anak), menancapkan bendera (210 anak).
"Selain lomba, juga ada talkshow
yang diikuti oleh 130 orang dari Komite Taman Kanak-Kanak (TK) Kelompok Bermain
(KB) dan POS PAUD," ungkap Taufik.
Gebyar PAUD sendiri merupakan kegiatan
rutin tahunan untuk peningkatan mutu layanan PAUD. Tujuan lainnya adalah
meningkatkan dan mengembangkan kemampuan anak didik, mengembangkan kualitas,
kreativitas, dan ketrampilan pada anak didik dan pendidik PAUD.
"Juga melatih rasa percaya diri dan
kemandirian anak," imbuh Taufik.
Sementara itu, Walikota Magelang, Sigit
Widyonindito dalam sambutannya yang dibacakan oleh Penjabat Sekretaris Daerah
(Sekda), Sumartono, mengatakan, dirinya mendukung penuh kegiatan Gebyar PAUD.
"Semoga pengenalan dan pembelajaran
kreativitas pada anak usia dini melalui kegiatan ini dapat terus disinambungkan
di masa-masa mendatang," terangnya.
Sigit menuturkan, Pemerintah Kota
Magelang terus berupaya untuk memberikan perhatian terhadap tumbuh kembang
anak. Diantaranya dengan secara intens bekerjasama secara sinergi dengan
beberapa lembaga/organiasi yang menangani langsung terkait perlindungan anak. Kemudian
mencanangkan RT/RW ramah anak, membentuk forum anak, asosiasi pengusaha sayang
anak, pusat pembelajaran keluarga (puspaga).
"Kita juga memprakarsai gerakan
balita menabung (balibung), gerakan pugar ruang belajar anak (gepura), serta
puskesmas ramah anak," urai Sigit.
Bukti lain Kota Magelang ramah terhadap
anak, adalah diraihnya predikat kota sejuta bunga ini sebagai Kota Layak Anak
Kategori Nindya Tingkat Nasional.
"Semoga tahun depan
meningkat menjadi kota layak anak kategori utama," harapnya.(Kb.M2).
Tidak ada komentar: