kabarMagelang.com__ Gubernur Jawa
Tengah, Ganjar Pranowo, menilai masyarakat yang tinggal di daerah rawan erupsi
Gunung Merapi, telah mempersiapkan diri secara baik manakala benar-benar
terjadi erupsi. Orang nomor satu di Jawa Tengah ini juga mengapresiasi adanya
sister village yang telah dibentuk masyarakat untuk memudahkan mengungsi jika
terjadi erupsi. Hal tersebut disampaikan Ganjar Pranowo saat bertatap muka
dengan warga di balai Desa Sumber, Kecamatan Dukun, Magelang, Rabu (19/11).
"Mendengar
dari penjelasan dari BPPTKG tadi, saya rasa masyarakat sudah mempersiapkan diri
dengan sangat baik dan sangat tangguh terhadap bencana. Kesiapan mereka membuat
kita tidak merasa was-was lagi jika terjadi erupsi gunung merapi,” kata Ganjar
usai melakukan berdialog dengan masyarakat.
Ganjar, juga sangat
mengapresiasi adanya sistem "Sister Village" yang selama ini sudah sangat
membantu dan memudahkan masyarakat pada saat harus mengungsi bila terjadi
erupsi. Kondisi sosiologis masyarakat dinilai tergolong sangat unik.
karena sudah terbiasa hidup di lereng Gunung Merapi yang statusnya sangat
aktif.
"Maka saat
kita tanya tadi, jawaban mereka 'mboten nopo-nopo kok pak, niki letusane kan
ming cilik' (tidak apa-apa kok pak, ini letusannya kan cuma kecil). Inilah
kondisi sosiologis yang membikin kita tenang, karena mereka tahu kemana harus
menyelamatkan diri seandainya terjadi sesuatu yang lebih besar," ungkapnya.
Kepala BPPTKG
Yogyakarta, Hanik Humaida, mengatakan bahwa, erupsi Gunung Merapi yang terjadi
pada hari Minggu lalu (17/11/2019) tergolong kecil. Kendati demikian, potensi
letusan masih ada.
"Erupsi
kemarin tergolong kecil. Namun potensinya masih ada, namun belum ada perubahan
signifikan, silahkan masyarakat beraktivitas seperti biasa pada radius 3 km
dari Gunung Merapi,” katanya.(Kb.M2)
Tidak ada komentar: