Header ads

Header ads
Kembangkan Bisnis Kamu dengan Iklan di Kabar Magelang
» » PT. Cargill Indonesia Perkenalkan Kampung Peduli Gizi di Magelang

kabarMagelang.com__Cargill Indonesia memperkenalkan Kampung Peduli Gizi guna memperbaiki pasokan protein kepada masyarakat, dengan membangun pusat pembelajaran terpadu di Dusun Banyuadem, Desa Girirejo, Kecamatan Kaliangkrik, Magelang. Pusat pelatihan pembelajaran terpadu tersebut didirikan guna melatih para peternak ayam petelur tentang produksi telur. Selain di Magelang, Perusahaan dalam bidang pakan ayam ini juga membangun pusat pelatihan di Pasuruhan dan Sidrap. Dari ketiga pusat pelatihan ini Cargill akan melatih sekitar 1.000 peternak dengan mengeluarkan dana senilai 1,7 miliar rupiah.

Wakil Presiden PINSAR Petelur Nasional Bagian Magelang,  H. Nurcahyo, menyatakan Cargill Indonesia  memperkenalkan program Kampung Peduli Gizi yang dirancang untuk memperbaiki pasokan protein kepada masyarakat di Jawa dan Sulawesi.

"Melalui program ini, Cargill akan mengeluarkan dana senilai 1,7 miliar rupiah untuk membangun tiga pusat pembelajaran terpadu di Magelang Jawa Tengah,  Pasuruan Jawa Timur, dan Sidrap Sulawesi," jelas H. Nurcahyo melalui presrilisnya pada saat Peresmian Program Kampung Peduli Gizi PT Cargill Indonesia, di Desa Kebondalem, Kecamatan Kaliangkrik, Magelang. Kamis (23/9-2021).

Dia menjelaskan tujuan dari kegiatan tersebut, untuk melatih sekitar 1.000 peternak tentang produksi telur (perternakan ayam petelur). Sedang telur dari ketiga pusat pelatihan ini, akan diberikan kepada 3.000 masyarakat setempat yang mengalami kesulitan dalam memenuhi asupan protein saat pandemi COVID-19.

"Kami akan bekerjasama dengan Cempaka Foundation, PINSAR Petelur Nasional Magelang, dan LOC Makasar untuk melaksanakan modul-modul pelatihan yang juga merupakan salah satu aksi dari respon cepat tanggap perusahaan terhadap COVID-19 di Indonesia,  untuk memperbaiki taraf kehidupan masyarakat setempat. Sebelum ini, kami juga telah memberikan donasi senilai 1,6 Juta USD dalam bentuk penyediaan stok sembako, alat kesehatan dan obat-obatan untuk membantu masyarakat dan pemerintah Indonesia dalam menghadapi pandemi,” ungkap Nurcahyo.

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang, Joni Indarto yang hadir dalam kesempatan tersebut menyatakan bahwa, dewasa ini semakin sedikit kaum milenial yang tertarik bekerja dibidang pertanian dan peternakan. Hal ini yang akan dicoba ubah oleh PT Cargill Indonesia, melalui program peduli gizi hasil kerja sama dengan Paguyuban Ayam Petelur (PAP) Kabupaten Magelang. Dimana salah satunya, merupakan langkah maju untuk mendidik masyarakat,  khususnya generasi milenial agar berminat untuk menjadi peternak ayam petelur yang tangguh dan sukses. 

“Pembangunan kandang atam petelur ini, bisa menjadi tempat  pembelajaran bagi generasi mieinial  agar punya minat jadi peternak yang bisa menjadi sumber pendapatan mereka,” katanya.

Joni menilai kegiatan usaha peternakan belum disukai anak muda, maka dengan hadirnya  Program Kampung Peduli Gizi ini, bisa menjadi daya tarik bagi anak muda. Karena  usaha peternakan mempunyai prospek yang lebih baik, jika dikelola dengan managemen professional dan didukung oleh teknologi.

“Jadi, peternakan ayam petelur maupun ayam pedaging mempunyai prospek bagus, karena salah satu kegiatan untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam memenuhi gizi bagi warga  masyarakat,” terang Joni.

Untuk itu, program pendidikan peternakan ini, harus mendapat dukungan semua pihak, baik swasta maupun pemerintah daerah, sehingga peternakan bisa lebih baik dan sempurna, ke depan mampu memenuhi kebutuhan gizi warga, dan bisa menjadi harapan keluarga dalam meningkatkan ekonominya.

“Yang jelas, dengan skil yang baik, wawasan pengetahuan luas dalam segi pemasaran, akan terbentuk peternak yang handal, ada teknologi yang bisa meningkatkan produktivitas peternakan, karena peternakan bisa menghasilkan yang besar, sehingga tidak asal menjadi peternak,” ujarnya.

Sementara Ketua Paguyuban Ayam Petelur (PAP) Kabupaten Magelang, Iryadi menyebutkan, di Kabupaten Magelang ada 150 peternak ayam petelur, dengan produktivitas telur mencapai 40 ton per hari dari sekitar dua juta ekor ayam. Namun saat ini peternak ayam petelur, sedang mengalami kesulitan dalam pemasaran, akibat dampak Pandemi Covid – 19.

“Kami berharap, dengan kebijakan pemerintah memberikan kelonggaran aktivitas masyarakat, mampu memberikan nilai tambah bagi peternak ayam terlur, mengingat harga telur saat ini mengalami penurunan, sedangkan harga pakan ayam terus naik,” katanya.

Meski demikian, pihaknya optimis, bahwa kebutuhan masyarakat untuk menkonsumsi telur untuk memenuhi gizi masyarakat akan kembali meningkat, sehingga peternak tidak mengalami kerugian.

“Rendahnya harga telur, membuat peternak ayam telur mengalami kerugian cukup besar, yakni Rp 5.000 per kilo gram telur,” pungkas Iryadi.(Ad).

 

 

  

About kabarmagelang.com

Info terupdate seputar Kabar Magelang. Lejitkan dan Kembangan usaha Anda di Kabar Magelang
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Leave a Reply