kabarMagelang.com__Puluhan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang tergabung dalam Komunitas Pengusaha Kreatif (KPK) Kabupaten Magelang menggelar sarasehan, di Seafood & Grill, Tamanagung, Muntilan, Magelang, Sabtu (13/11/2021).
Kegiatan dengan tema “Temu Kangen dan Sharing Asik” ini mengahdirkan beberapa narasumber dari instasi terkait diantaranya Bappeda Kabupaten Magelang, Disdakop UMKM Kabupaten Magelang, Disperinnaker Kabupaten Magelang, Disparpora, dan praktisi success story yakni Amron Muhzawawi.
Ketua Komunitas Pengusaha Kreatif (KPK) Kabupaten Magelang, sekaligus ketua panitia, Agung Pamungkas, mengungkapakan bahwa kegiatan temu kangen ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi sesama anggota dan meningkatkan semangat entrepreneur serta sebagai wadah sharing seputar dunia usaha per UMKM ann di masa pandemic Covid-19.
“Dengan menghadirkan beberapa narasumber dari berbagai instansi terkait dan praktisi success story diharapkan mampu memberikan solusi dan menularkan kesuksesanya kepada anggota KPK, yang masih terpuruk akibat dampak pandemic Covid-19,” ungkapnya.
Dia menyebutkan bahwa pandemic Covid-19 yang melanda di Indonesia selama 2 tahun telah mengubah tatanan kehidupan manusia termasuk sektor perekonomian yang mengakibatkan merosotnya daya beli masyarakat.
“Kita selaku pelaku usaha UMKM mau tidak mau, suka tidak suka, harus menerima dampaknya, seperti merosotnya pemasaran produk, kesulitan bahan baku, serta kesulitan menjalankan keuangan dan lain sebagainya,” jelas Agung.
Namun demikian selaku pengusaha UMKM yang kreatif, Agung menegaskan harus bisa mensikapi situasi tersebut dengan bijak dan tetap yakin bahwa pandemic akan segera berakhir.
“Jangan pernah menyerah, terus berinovasi agar usaha yang kita jalankan tetap bertahan dan berkembang pada situasi yang tidak mudah ini,” harapnya.
Salah satu narasumber Kepala Subbidang Pengembangan Dunia Usaha, Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Kabupaten Magelang Anni Syarifah S.E.,M.Ec.Dev. mengatakan sebenarnya sektor ini sudah sangat di sayang sejak lama, bahkan menurut para dewan anggaran dianggap masih kurang.
“Katanya UMKM pariwisata itu sektor unggulan, tapi kok anggaranya Cuma sedikit. Sebenarnya bukan masalah sedikit anggaran, tetapi kita terkendala dengan pandemic, sehingga kemampuan keuangan daerah juga menurun yang berimbas pada semua sektor,” ujarnya.
Namun demikian Pemerintah tetap memperhatikan dengan berkolabosari antar SKPD yang diwujudkan adanya pertemuan pengembangan ekonomi lokal dengan mengundang klaster-klaster, dimana di Kabupaten Magelang sendiri ada 8 klaster, dinataranya kalster batu, batik, perikanan, bamboo, holtikultura, dan pariwisata.
“Saat ini kami sedang menginisiasi terbentuknya klaster kopi dan klaster UMKM. Karena saat ini pembinaan yang dilakukan oleh Propinsi itu melalui klaster-klaster,” kata Anni Syarifah.
Dia berharap klaster UMKM di Kabupaten Magelang Magelang akan lebih maju dari tahun-tahun sebelumnya dengan adanya ataupn tidak adanya pandemic.
“Terbukti meskipun sampai saat ini pandemic masih ada, kenyataanya UMKM masih bertahan, ini berartti UMKM di Kabupaten Magelang itu Tangguh. Dan saat ini Pemerintah Kabupaten Magelang sedang mengifentarisasi pelaku ekonomi kreatif untuk melaksanakan pembetukan Komite Ekonomi Kreatif, sebagai wadah sektor-sektor ekonomi kreatif yang ada,” imbuhnya.
Sementara salah satu peserta Mansyur Jufri dari Desa Kebonsari, Kecamatan Borobudur, mengaku termotivasi adanya kegiatan temu kangen dan sharing asik ini. Pengrajin bambu yang beralih ke usaha roti akibat pandemic Covid-19 ini, berharap pemerintah segera bisa membuka kembali obyek-obyek wisata meskipun harus dengan prokes ketat.
“Dengan dibuka kembali pariwsata, pesanan kerajinan bambu tentu akan ada lagi, sehingga usaha kerajinan bambu yang ada di Kebonsari kembali bangkit,” katanya.(KBm2).
Tidak ada komentar: