Header ads

Header ads
Kembangkan Bisnis Kamu dengan Iklan di Kabar Magelang
» » Kota Magelang Masih Status Level 4 PPKM

KabarMagelang.com__Berdasarkan penilaian dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Kota Magelang dinilai belum mencapai puncak gelombang ketiga. Kasus aktif Covid-19 masih berpotensi meningkat dan membuat Kota Magelang bertahan pada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4.

Pada Selasa (8/3/2022) pukul 12.00 WIB, total kasus aktif berjumlah 355 pasien. Baik yang dirawat di rumah sakit (RS) maupun menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah masing-masing. Sedangkan berdasarkan data pada rentang 14-20 Februari 2022, jumlah skor di tiga kelurahan berada pada angka 2,3 sehingga termasuk dalam zona oranye dengan risiko sedang. 

Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz menuturkan, wilayahnya belum mencapai puncak Covid-19. Selain itu, Kota Magelang menjadi tempat aglomerasi sehingga tingkat transmisi Covid-19 cenderung lebih banyak. 

Dia pun menyebut, banyak pendatang dari luar daerah yang tinggal maupun singgah di kotanya. 

"Kami akan perketat lagi untuk orang-orang yang masuk ke sini, harus betul-betul dicek," tegasnya, saat diwawancarai di Aula Bappeda Kota Magelang, Selasa (8/3/2022). 

Dengan adanya PPKM level 4, menjadi evaluasi bersama terutama Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang untuk lebih menggiatkan tracing maupun testing. Kesadaran masyarakat untuk tidak menerima tamu dari luar daerah pun perlu ditingkatkan. Begitu pula melarang untuk bermalam di rumah. 

Selain itu, Pemkot Magelang akan lebih meningkatkan vaksinasi booster kepada masyarakat. 

"Mudah-mudahan ke depan kasusnya semakin menurun karena kami tracing dan testingnya sudah banyak," terangnya. 

Plh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Magelang Istiqomah menjelaskan, kenaikan maupun penurunan level PPKM tergantung pada indikator yang harus dipenuhi. Menurutnya, Kota Magelang mulai mengalami tren penurunan kasus aktif Covid-19. 

Namun, yang menjadi indikator utama terkait jumlah penduduk menjadi pembaginya. Artinya, total kasus aktif dibagi 100 ribu penduduk. 

"Tapi, beberapa indikator sebenarnya sudah turun," jelasnya.

Sejauh ini, kasus terkonfirmasi positif berada pada level 3. Bed occupancy rate (BOR) atau ketersediaan tempat tidur untuk pasien Covid-19 masih memadai. Begitupula dengan vaksinasi dosis pertama maupun kedua sedangkan tingkat kematian berada pada level 2. 

Istiqomah mengatakan, keterisian tempat tidur RS juga menjadi indikator penurunan level, dan batasnya tidak lebih dari 30. 

"Selama ini masih lebih dari 51 per 100 ribu penduduk," ungkapnya.

Dengan jumlah tersebut, hanya pasien dengan kategori sedang dan berat yang dirawat di RS rujukan Covid-19. Di RS sudah selektif dan on the track. Namun, Pemkot Magelang juga tidak melarang pasien dari luar daerah untuk dirawat di RS. 

"Kalau dibatasi tidak boleh lebih dari 30 orang bagaimana, padahal yang butuh dirawat lebih dari itu," ujarnya. 

Dari empat rumah sakit yang menjadi rujukan pasien Covid-19, ada beberapa pasien yang memang bukan berasal dari Kota Magelang. Kendati demikian, indikator keterisian RS pun telah dipilah betul untuk masyarakat Kota Magelang. 

Kondisi itu membuat ketersediaan BOR juga berpengaruh. Sementara di Kota Magelang telah menyiapkan banyak tempat tidur. 

"Hanya saja, keterisian RS per jumlah penduduk itu kami kalah. Kalau butuh perawatan dan kondisinya tidak baik, tapi mengejar penurunan level, tidak bisa," ujar Istiqomah. (Kmb2).

About kabarmagelang.com

Info terupdate seputar Kabar Magelang. Lejitkan dan Kembangan usaha Anda di Kabar Magelang
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Leave a Reply