Header ads

Header ads
Kembangkan Bisnis Kamu dengan Iklan di Kabar Magelang
» » Langka Migor dan Kedelai, Ratusan Perajin Tahu Tempe Magelang Demo

KabarMagelang.com__Ratusan perajin tahu tempe Desa Mejing, Kecamatan Candimulyo, Magelang  yang tergabung dalam  Paguyuban Perajin Tahu Tempe Magelang (PPTTM) melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD Kabupaten Magelang, Jumat (25/3/2022). Mereka datang menggunakan 20 mobil terbuka dan puluhan sepeda motor dengan membawa berbagai spanduk dan poster yang bertuliskan keluhan serta kritikan terhadap meroketnya harga minyak goreng dan kedelai.

Dalam orasinya mereka mengeluhkan tingginya harga bahan pokok tahu dan tempe yakni kedelai serta minyak goreng, bahkan kedua bahan pokok tahu tempe tersebut cenderung mulai sulit didapatkan. selain itu mereka meminta kepada penegak hukum agar segera mengawal distribusi minyak goreng dan menindak yang melakukan penimbunan.

Koordinator lapangan Yunis Setiawan, menyampaikan sudah satu tahun ini harga bahan pokok produksi tahu tempe yakni kedelai  terus mengalami kenaikan, dari harga Rp. 7000 perkilogram. Gbahkan sejak Januari 2022 sudah mencapai Rp. 12,500,-.

“Kalau kedelai mahal seperti ini, terus terang semua pengrajin tahu tempe di Magelang akan gulung tikar,”  ujarnya.

Sama seperti kedelai bahan pokok produksi tahu tempe yakni minyak goreng curah harganya selain melambung juga mulai susah dicari di pasaran, sehingga memaksa mereka menggunakan minyak goreng kemasan yang harganya jauh lebih tinggi dari pada harga minyak goreng curah.

“dulu per jirigren isi 17 kg hanya Rp.250 ribu. [i]Sekarang Rp.350 ribu hingga Rp.400 ribu. Itupun barang sekarang tidak ada,” ujar Yunis.

Dia menyebutkan bahwa dari sekitar 200 pengrajin tahu tempe di desa Mejing, sekitar tiga puluh persenya sudah gulung tikar. Dan hampir semua pengrajin yang amsih bertahan mulai mengurangi tenaga kerjanya.

“Kita yang masih bertahan mau tidak mau harus mengurangi  karyawan karena produksi masih merugi,” jelasnya.

Mereka menuntut pemerintah pusat melalaui pemerintah Kabupaten Magelang dan DPRD agar segera menstabilkan harga bahan pokok produksi tahu tempe yakni kedelai dan minyak goreng,

“Selain itu kami juga menuntuk kepada aparat penegak hukum selalu mengawal ditribusi minyak goreng ke masyarakat sekaligus menindak tegas oknum yang terlibat mafia minyak goreng,” harap Yunis.

Aksi yang mendapat pengawalan ketat dari Polres Magelang ini akhirnya diterima oleh Wakil Ketua DPRD Kabupaten Magelang Soeharno dan beberapa anggota Komisi II serta OPD terkait.

“Ini satu bentuk aspirasi dari masyarakat utamanya paguyuban perajin tahu dan tempe. Melihat kondisi mereka, baik unum dan teknis, keterkaitan dengan bahan baku, dirasa sangat mengganggu. Di samping harganya membumbung tinggi, pun kesulitan untuk mencari, baik migor maupun kedelai,” kata Soeharno  usai menerima para aksi secara perwakilan di Gedung DPRD Kabupaten Magelang.

Pihaknya akan segera berkoordinasi dan menindaklanjuti dengan meneruskan apa yang menjadi kesulitan para pengrajin tahu tempe Magelang ke pemerintah pusat.

“Saya minta dikonsep surat itu. Untuk kita langsungkan. Kita akan koordinasi apakah langsung ke presiden atau lewat menteri perdagangan. Paling tidak kita bukan sekadar memberi harapan. tapi, kita lakukan permintaan paguyuban. Agar ada solusi,” ungkapnya.

Selanjutnya mengenai permintaan subsidi minyak dan kedele, yang keterkaitan dengan relaksasi, secara langsung, pihaknya sudah memerintahkan komisi II yang membidangi perekonomian, dan berada dalam naungan pemerintah daerah.

“Bahkan setelah ada jawaban, komisi II akan turun langsung menyampaikan pembahasan dari pihak perbankan. Bisa atau tidaknya subsidi akan bicarakan dari perekonomian dan tim,” pungkas Politisi dari Partai Gerindra ini.(Kbm2).

 

About kabarmagelang.com

Info terupdate seputar Kabar Magelang. Lejitkan dan Kembangan usaha Anda di Kabar Magelang
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Leave a Reply