Hal tersebut disampaikan Budiman saat datang di Kabupaten Magelang didampingi Koordinator Nasional Sukarelawan Bolone mase Kuwat Hermawan Santoso, dan relawan bolone mase Magelang Ambar Purwowko, dalam acara ulang tahun ke-1 Bolone Mase di Lapangan Drh Soepardi Sawitan Magelang, Jumat (24/5/2024) malam.
“(Postur kabinet) Saya lebih banyak mendiskusikan mem- breakdown janji-janji Pak Prabowo, Mas Gibran, terutama program-program yang berkaitan dengan makan siang, kedaulatan pangan, sekolah unggulan di tiap kabupaten kota,” katanya.
“Kemudian juga, program-program memang menyentuh anak muda dan rakyat. Kebetulan saya banyak diajak diskusi. Sering diskusi atas dua isu utama desa dan transformasi digital. Itu memang yang menjadi spesialisasi saya di dewan pakar, termasuk pemberdayaan desa dan transformasi digital,” ungkap Budiman.
Menurutnya, perihal ada ide untuk revisi undang-undang kementerian negara, baginya tidak terlalu fokus pada kuantitas, tapi jenis dan kualitas pemerintahan.
“Saya pernah menyampaikan di salah satu acara podcast, setidaknya minimal ada tiga kemenko dan satu kemenko yang ngurusi fokus pada program-program Pak Prabowo banget. Janji-janji yang strategis dan jangka panjang. Sumber daya manusia, transformasi teknologi, geo politik,” paparnya.
“Kedua, kementerian-kementerian yang gabungan antara Pak Jokowi dan Pak Prabowo sebagai pelanjut ya Pak Jokowi. Mix, jadi bagaimana memadukan antara Nawacita ke Astacita. Itu Kemenko kedua, Kementerian yang berkaitan infrastruktur, Kementerian Sosial, Perumahan Rakyat,” sambung Budiman.
Kemudian, lanjut Budiman, khusus kementerian yang mengurusi strategis, tapi jangka pendek.
“Makan siang. Sekolah unggulan. Ini penting supaya janji Pak Prabowo dan Mas Gibran untuk meneruskan Pak Jokowi terlihat. Tapi itu gagasan saya, ya mudah mudahan ini bisa diterima. Soal jumlah tu bukan kewenangan saya,” pungkas Budiman.(haq).
Tidak ada komentar: