Selain AR, polisi juga menangkap AN (38), warga Mungkid. AN yang merupakan seorang buruh slenggrong pasir ni ditangkap di Kroya, Cilacap karena diduga turut terlibat dalam pembakaran dua sepeda motor dan pencurian mobil.
Pembakaran sepeda motor Honda PCX warna hitam dan Honda Vario warna merah, Kamis (9/5/2024), sekitar 04.00 WIB. Motor yang dibakar tersebut milik Normiyati (45), warga Srumbung. Di mana korban merupakan istri siri dari tersangka AR.
Kemudian untuk pencurian mobil terjadi, Minggu (28/4/2014), sekitar pukul 12.30 WIB di samping Gedung RSIA, Paremono, Mungkid. Untuk mobil yang dicuri Avanza milik Eka S, (42), warga Salam. Korban ini dulunya diduga pacar tersangka AR.
“Ada dua perkara yang menjadi satu rangkaian. Peristiwa pertama di Srumbung tentang pembakaran dua motor dan pencurian Avanza. Ternyata, pelaku dan otaknya adalah satu orang (sama),” kata Kapolresta Magelang Kombes Mustofa dalam konferensi pers di Ruang Media Center Polresta Magelang, Rabu (22/5/2024).
Mustofa mengatakan, awalnya Polsek Srumbung menerima laporan tentang kebakaran dua sepeda motor. Kemudian dilakukan pemeriksaan olah tempat kejadian perkara diperoleh kesimpulan bukan kebakaran.
“Hasil olah TKP, kita berhasil mencari tahu dan ternyata tersangkanya AN dan tersangka kedua, AR. AR adalah tersangka utama yang menyuruh membakar kendaraan. Sedangkan AN sebagai eksekutor atau pelaku pembakaran,” jelas Mustofa.
Berawal saat panen ikan AR sempat curhat kepada AN tentang istri sirinya yang meninggalkan atau pergi serta selingkuh. Singkatnya, hal inilah yang membuat tersangka AR sakit hati kepada istri sirinya, Normiyati.
“Tersangka AR sakit hati dan curhat kepada AN. Kemudian AN sejak tanggal 3 Mei mengamati dan selama beberapa hari mengamati tidak pernah melihat korban. Yang dilihat hanya kendaraan bermotor selalu parkir di depan rumahnya,” ujar Mustofa.
Selanjutnya AN mengusulkan kepada AR agar motornya saja yang dibakar. Atas usulan tersebut, AR pun menyepakati untuk dilakukan pembakaran motor.
“Akhirnya tanggal 9 Mei 2024, AN membeli spirtus seharga Rp 20 ribu, kemudian dilakukan eksekusi pembakaran. Saat melakukan pembakaran AN naik sepeda motor,” terangnya.
“Tersangka kita kenakan pasal 187 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun hukuman penjara,” tegas Musthofa.
Diketahui AN sebelumnya juga pernah melakukan pembakaran mobil Avanza milik saudara AR atas perintah AR sendiri. Mobil yang dibakar tersebut milik kakak AR karena dinilai ikut campur urusanya.
“Kakaknya tidak sepakat dengan AR sehingga mobilnya dibakar, namun dia (kakak AR) tidak melaporkan,” ujarnya
Mustofa menambahkan, dari hasil pengungkapan kasus pembakaran sepeda motor di Srumbung, akhirnya juga bisa terungkap kasus yang lain. AN juga pernah menyuruh AR melakukan pencurian mobil Avanza milik mantan pacar AN di Mungkid.
“Mobil (milik pacarnya) pernah dibawa AR. Saat membawa mobil ini menduplikat kunci. Karena sakit hati ditinggalkan, merencanakan pencurian mobil. Sama, yang menyuruh AR, pelakunya juga AN,” tambanya.
“Setelah dicuri, mobil dibawa menuju Purworejo untuk disembunyikan. Tersangka AN dan AR di Mungkid (pencurian), kita jerat dengan pasal 362 KUHP. Di dua kejadian baik pembakaran motor dan pencurian mobil, pelakunya dua orang ini,” tegasnya.
Sementara itu, tersangka AN mengaku akan diberi uang sebesar Rp 500 ribu. Kenyataannya setelah melakukan pembakaran baru diberi uang Rp 200 ribu.
“Yang Avanza sama. (Bakar Avanza) Saya hanya minta uang rokok,” ujar AN.
Sedangkan tersangka AR mengaku, menyuruh membakar motor karena sakit hati dengan korban yang meninggalkan rumah sementara anaknya masih kecil.
“Saya selain punya istri, juga punya pacar. Pacar meninggalkan saya karena cekcok dan mobilnya saya curi. Mobil itu tidak ada niat dijual, saya sembunyikan biar dia minta bantuan saya, terus saya kembalikan biar baikan,” ujar AR. (Haq).
Tidak ada komentar: