kabarMagelang__Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Magelang bersama Pemerintah Kabupaten Magelang mencanangkan Desa Mertoyudan sebagai Desa Bersinar (Bersih dari Narkoba). Pencanangan tersebut bersamaan dalam peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (Hani) 2025, yang digelar di Pendopo Balai Desa Mertoyudan, Kecamatan Mertoyudan, Magelang, Kamis (26/6/2025) malam.
Pencanangan desa bersinar yang ke 24 ini bertujuan untuk menekan angka penyalahgunaan narkotika, khususnya di kawasan zona merah, dengan tingkat kasus cukup
tinggi.
Hadir dalam peringatan Hani 2025 dan pencanganan desa bersinar,
Bupati Magelang yang diwakili Asisten
Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Magelang, Nanda
Cahyadi Pribadi,
Forkompimcam Mertoyudan, tokoh agama, pemuda, serta masyarakat.
Kepala BNNK Magelang, Kombes Pol Siswoyo Adi Wijaya,
mengungkapkan bahwa sebagian besar penyalah guna narkoba di Kabupaten Magelang
berasal dari kalangan pelajar. Sepanjang tahun 2024, tercatat 60 kasus yang
menjadikan Magelang berada di peringkat ke-7 di Jawa Tengah dalam penyalahgunaan narkoba.
“Ini adalah peringatan serius
bagi kita. Karena itu, Desa Mertoyudan kami canangkan sebagai Desa Bersinar yang ke-20, sebagai bentuk
komitmen pencegahan di wilayah dengan tingkat kerawanan tinggi,” ungkapnya.
Dia menerangkan dalam program desa
bersinar, dibentuk tim
relawan dan agen perubahan yang akan aktif memberikan edukasi
dan sosialisasi di tingkat keluarga, mulai tingkat
dusun, hingga RT/RW.
“Secara keseluruhan di Kabupaten Magelang sudah ada 24 desa yang masuk dalam program Desa
Bersinar,” jelas Siswoyo.
Pihaknya juga menyoroti
pentingnya peran perempuan dalam
menjaga ketahanan sosial masyarakat. Oleh
karena itu, BNNK Magelang telah menggandeng TP PKK
Kabupaten Magelang sebagai mitra strategis untuk
membentuk barisan ibu-ibu peduli narkoba.
“Perempuan memiliki peran
sentral dalam menjaga ketahanan keluarga. Jika ketahanan ini diperkuat dan
diorganisasi dengan baik, maka akan menjadi kekuatan efektif dalam mencegah
penyalahgunaan narkoba maupun penyimpangan sosial lainnya,” paparnya.
Sementara
itu, Bupati Magelang Grengseng Pamuji melalui Asisten
Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Magelang, Nanda
Cahyadi Pribadi, menegaskan bahwa narkoba adalah persoalan
multidimensi yang merusak berbagai sendi kehidupan bangsa.
“Narkoba tidak hanya
menghancurkan kesehatan, tapi juga moral, produktivitas, dan menciptakan
kerawanan sosial. Yang lebih mengkhawatirkan, generasi muda yang seharusnya
menjadi aset masa depan justru menjadi sasaran utama,” bebernya.
Ia menambahkan bahwa pencanangan Desa
Bersinar bukan sekadar seremoni, tetapi harus dijadikan gerakan
bersama yang berkelanjutan.
“Oleh karena itu Pemerintah
Kabupaten Magelang berkomitmen memperkuat sinergi lintas sektorâl bersama BNN, TNI/Polri, dunia
pendidikan, dan masyarakat, untuk membangun benteng sosial dan budaya dalam pencegahan
narkoba,” tandas Nanda.
Rangakaian peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (Hani)
tahun 2025 yang digelar BNNK Magelang tersebut juga diisi renungan malam
bersama serta sebuah pertunjukan tetrikal yang menceritakan bahaya penggunaan
narkotika, dan ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh tokoh berbagai
agama.(rez).
Tidak ada komentar: