Rumah permanen tersebut dihuni oleh dua orang yakni pemilik
rumah Moh Sholeh (80) dan cucunya Mamik (37). Pada pukul 11.30 cucunya pergi untuk
menunaikan Adzan di Mushola. Sepulang dari Mushola diketahui rumah sudah ludes
terbakar.
Beberapa saat kemudian
api bisa dipadamkan setelah tim Damkar Kabupaten Magelang menurunkan 2 unit
mobil damkar dari unit wmk Grabak dan Tegalrejo untuk melakukan pemadaman dan
pendinginan di lokasi kejadian.
Namun naas Moh Sholeh
ditemukan sudah tidak tidak bernyawa, saat ditemukan seluruh tubuh Moh Sholeh
dalam keadaan hangus terbakar. Dan kerugian material diperkirakan mencapai
ratusan juta rupiah.
Kapolsek Grabak Kapolsek
Grabag AKP Suhartoyo membenarkan terjadinya kebakaran tersebut dan mengakibatkan satu
orang korban meninggal dunia.
“Manurut informasi
yang didapat mbah yang namanya Sholah itu sering membakar sampah di dekat
rumahnya. Dan waktu itu dia melakukan seperti kebiasaan membakar sampah tapi
ditinggal pergi oleh cucunya ke Masjid,” ungkapnya saat dikonfirmasi.
“Saat ditemukan kondisinya
100% terbakar semuanya. Jadi sudah tidak bisa dikenal lagi. Tapi
teridentifikasi bahwa kurban itu ya saudara Mbak Sholah itu yang umur 80 tahun,”
lanjut Suhartoyo.
Dia menyebut bahwa
rumah permanen tersebut berukuran kurang lebih 9 x 14 meter dan semua habis
terbakar, sehingga kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
“Kerugian jiwa
meninggal dunia satu orang, kemudian kerugian material 150 juta rupiah,”
ujarnya.
Saat ini peristiwa kebakaran
tersebut masih dalam penyelidikan oleh pihak kepolisian guna memastikan
penyebab terjadinya kebakaran.(rez)

Tidak ada komentar: