Borobudur, kabarMagelang__Guna memeriahkan libur Natal dan Tahun baru (Nataru) Pengelola destinasi Candi Borobudur, akan menggelar Mahakarya Borobudur 2025. Mahakrya Borobudur bertajuk Hadiah Warisan Budaya, Ada Cerita Penuh Makna, yang menitikberatkan pada pengalaman menikmati nilai-nilai budaya sebagai bagian dari liburan tersebut akan digelar di Taman Lumbini Komplek Taman Wisata Borobudur.
Perhelatan ini, merupakan
hasil kolaborasi dengan IForte bertajuk 'Sabang Merauke, Hanya Indonesia yang
Punya'. Pertunjukan ini dirancang sebagai penutup tahun dengan menonjolkan
kekayaan budaya Nusantara. Sebagai puncak rangkaian kegiatan budaya yang dijadwalkan
akan berlangsung pada 30 Desember 2025 menadatang.
Saat ini persiapan
operasional, pengelola juga menyiapkan rangkaian atraksi untuk mengakomodasi
beragam karakter wisatawan selama libur panjang tahun ini.
Beragam aktivitas
disiapkan, mulai dari Kampung Dolanan untuk wisatawan keluarga, workshop
kesenian, hingga Pasar Medang yang menghadirkan kuliner lokal dengan melibatkan
pelaku UMKM dan komunitas seni setempat. Khusus perayaan Natal, pengunjung akan
disuguhi paduan suara dan aktivitas tematik seperti Secret Santa.
Pengelola juga
membuka akses kunjungan lebih awal ke kawasan Candi Borobudur selama masa
liburan. Wisatawan dapat menikmati suasana pagi dengan aktivitas seperti
jogging dan bersepeda, dengan latar belakang Candi Borobudur. Selain itu,
tersedia pula paket kunjungan Borobudur sunrise dan sunset dengan skema promo
khusus bagi wisatawan nusantara.
Selain itu pihak
pengelola juga memprediksi lonjakan kunjungan wisatawan pada masa libur Natal
dan Tahun Baru (Nataru). Selama periode 22 Desember 2025 hingga 1 Januari 2026,
jumlah wisatawan yang datang ke kawasan Borobudur akan mencapai sekitar 170
ribu orang. Meningkat sekitar 10 persen
dibandingkan tahun sebelumnya.
Direktur Komersial
InJourney Destination Management (IDM) Gistang Panutur mengatakan, proyeksi
tersebut sejalan dengan prediksi pergerakan wisatawan di tingkat regional.
Provinsi Jawa Tengah diperkirakan menerima sekitar 20 juta pengunjung selama
Nataru.
Sementara DIJ
diproyeksikan didatangi sekitar 5 juta wisatawan. Dengan pergerakan wisatawan
sebesar itu, dia memperkirakan ada sekitar 170 ribu wisatawan yang akan
berkunjung ke Candi Borobudur selama masa ramai Nataru.
"Sekitar 70
persen merupakan wisatawan nusantara dan 30 persen wisatawan mancanegara,"
kata Gistang saat konferensi pers di Candi Borobudur, Senin (22/12/2025) petang.
Menghadapi lonjakan
tersebut, pengelola menyiapkan sejumlah langkah untuk memastikan kelancaran
operasional, keselamatan, dan kenyamanan wisatawan. Menurut Gistang, masa libur
Nataru menjadi periode krusial karena kepadatan pengunjung diperkirakan mencapai
puncaknya pada 25–26 Desember serta 31 Desember.
"Kami sudah
memetakan hari-hari dengan potensi kunjungan tertinggi. Di tanggal-tanggal itu,
kesiapan operasional harus benar-benar optimal," ujarnya.
Dari sisi keselamatan
dan keamanan, IDM menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak, mulai dari TNI,
Polri, dinas perhubungan, hingga Direktorat Pengamanan Objek Vital Polda
Jateng. Kerja sama tersebut mencakup pengamanan kawasan, pengaturan lalu
lintas, serta antisipasi kepadatan kendaraan di sekitar Borobudur.
Manajemen lalu lintas
menjadi salah satu fokus utama, mengingat tingginya arus kendaraan menuju
kawasan candi saat musim liburan. Pengelola juga menyiapkan dukungan kesehatan
dengan menggandeng rumah sakit terdekat untuk menangani kondisi darurat yang mungkin
terjadi selama masa ramai kunjungan.
Selain aspek keamanan
dan mobilitas, penguatan sumber daya manusia menjadi perhatian utama. Gistang
menekankan pentingnya peran petugas garis depan dalam membentuk pengalaman
wisatawan.
IDM telah memberikan
pelatihan khusus kepada frontliner dan pamong cerita yang mendampingi wisatawan
naik ke area candi.
"Mereka menjadi
garda terdepan dalam memberikan standar pelayanan pariwisata yang tinggi,"
pungkasnya.(Rez).

Tidak ada komentar: