Header ads

Header ads
Kembangkan Bisnis Kamu dengan Iklan di Kabar Magelang
» » » Ulang Tahun Istimewa Untuk Insan Pers Magelang


KABARMAGELANG.COM---Hari Pers Nasional (HPN) ke 30 tahu 2015 menjadi istimewa bagi insan pers yang biasa bertugas di wilayah Magelang. Tanpa dinyana, mereka diberi kado istimewa oleh warga masyarakat yang menamakan diri FPP (Forum Pemuda Potrosaran) Kelurahan Potrobangsan Kota Magelang.

Mereka memberi kado kepada wartawan berupa peringatan yang diberi tajuk  “Arak-arakan Pena Wartawan” pada Sabtu (8/2) lalu. Sejumlah tumpeng ikut diarak warga termasuk anak-anak dan orang tua.
Arak-arakan dipimpin sesepuh kampung, ES Wibowo sambil membacakan puisi “Pena Wartawan”. Pena artawan/Mikul Dhuwur Mendhem Jero/Hamamayu Hayuning Bawono/Sura Dira Jayaningrat/Lebur Dening Pangastuti/Jaya Jayaning Kawijayan.

Selama perjalanan berkeliling kampung dan menelusuri tanggul Kali Kota, dibacakan pula “Gandrung Wartawan” oleh Sugi. Ratusan warga dari berbagai kalangan yang mengikuti arak-arakan pun finish di Panggung Bengung, di atas tanggul Kali Kota.

"Tahun ini kita sengaja tidak mengadakan peringatan HPN, eh malah diberi kado yang sangat istimewa," kata jangasef Amani, wartawan Suara Merdeka.
Sedang ES Wibowo mengaku  baru pertama kali ini warga di kampungnya menggelar HPN. Kegiatan ini bentuk kepedulian warga pada pers dan menghargai profesi para wartawan. Digelarnya kegiatan ini tidak lepas dari peran pers bagi masyarakat yang sangat besar. Pers Indonesia memiliki sejarah panjang dan ikut serta dalam mengisi kemerdekaan. Kerja wartawan pun tidak sepele, karena selalu bertujuan mencerdaskan kehidupan masyarakat.

Melalui kegiatan ini, ES Wibowo yang dikenal sebagai budayawan dan penyair ini  menyampaikan terima kasihnya kepada  pers yang berperan besar bagi masyarakat. Masyarakat akan selalu di belakang, mendorong, dan membela pers. Kami ingin pers selalu pertahankan objektivitasnya dan selalu membela rakyat.

Ia juga mengaku prihatin karena masih ada aksi sewenang-wenang terhadap pers dan wartawan. Bahkan, sampai terjadi kekerasan terhadap wartawan yang jelas-jelas bertentangan dengan UU dan institusi.

Sementara itu, Senin (9/2) bertepatan dengan HPN, seniman dari Padepokan Tjipto  Boedojo Tutup Ngisor, Eka Pradaning melakukan performance art di Alun-alun Kota Magelang.

Dalam performance artnya itu, Eka yang juga pengajar di SMA Subhanol Waton API Tegalrejo Kabupaten Magelang mengadu kepada patung Pangeran Diponegoro, karena kebebasan pers masih selalu terancam dan belum ada kemerdekaan bagi insan pers.

Pemilik Sanggar Tapak Liman itu dengan gesit mamanjat dan menaiki patung Diponegoro. "Ini sebagai simbol  agar insan pers dimana sajaselalu meneladani sang Pangeran Diponegoro yang selalu berjuang membela tanah air," katanya.

Kegiatan ini juga disaksikan  para aktivis pers mahasiswa dari kampus Universitas Muhammadiyah (UM) Magelang dan Universitas Tidar (Untidar) serta wartawan. Mereka berkumpul di panggung “Magelang” untuk berorasi menyuarakan aspirasi.

Dalam kesempatan ini, segenap wartawan yang bertugas di wilayah Kota Magelang pun ikut turun ke jalan melakukan penggalangan dana untuk membantu salah seorang wartawan yang rumahnya tertimpa bencana longsor yang terjadi Minggu, (8/2).
ket gambar :
Arak-arakan Pena wartawan oleh Forum Pemuda Potrosaran (FPP) kelurahan Potrobangsan Kota Magelang menjadi kado istimewa bagi insan pers yang memperingati hari ulang tahunnya ke 30 pada 9 Februari. (foto: ch kurniawati)

About watik

Info terupdate seputar Kabar Magelang. Lejitkan dan Kembangan usaha Anda di Kabar Magelang
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Leave a Reply