MUNTILAN,
KABARMAGELANG.com__Merebaknya
kabar adanya beras plastik (sintesis) membuat instasi terkait di Kabupaten Magelang terpaksa melakukan monitoring padagang beras di
beberapa pasar. Monitoring yang terdiri
dari Disperindag, Dinkes, BPPKP dan Satpol PP ini
bertujuan untuk mengantisipasi beredarnya beras plastik di wilayah Magelang
(23/5).
Kepala Bidang Perlindungan
Konsumen dan Pengawasan Disperindak Kabupaten Magelang Anang Kusbandiyanto
mengatakan, setelah cek dan uji langsung
di lapangan, pihaknya belum menemukan adanya beras plastik. “Kami sudah
mengambil sample dan uji langsung di pasar Muntilan danTalun. Hasilnya masih
negatif,”jelasnya.
“Setelah ini kami akan melakukan
monitoring ke pasar-pasar yang lain secepatnya.”tegas Anang usai melakukan
monitoring di pasar Muntilan.
Anang juga mengungkapkan bahwa,
antara beras asli dan yang tidak asli (plastik) sangat mudah untuk di ketahui. Ada
beberapa cara sederhana untuk membedakannya. “Beras asli kalau di bakar akan berbunyi
seperti brondong digoreng, dan yang plastik cenderung meleleh seperti karet,”ungkapnya.
“Beras yang asli kalau di cuci
akan keruh, sedang beras palstik tetap jernih, “tambah Anang.
Sementara Sulistyowati salah
satu pedagang beras menjelaskan, kemungkinan beras plastik belum sampai di Muntilan.
Omset penjualan belum begitu berdampak dan masih stabil. “Hanya pembeli
sekarang lebih memilih beras yang belum polesan, atau beras yang langsung dari
penggilingan.”terangnya.
“Beras yang sudah polesan
warnanya lebih jernih dan terang, selain harganya lebih mahal mereka khawatir
mendapatkan beras plastik yang warnanya hampir sama,”pungkas pedagang beras di
pasar Muntilan ini.(zis)
Tidak ada komentar: