“Pesan yang di sampaikan adalah Hidup Bersama Sebagai Keluarga Allah”
DUKUN, KABARMAGELANG.com__Ratusan
umat Katolik lereng Gunung Merapi, menggelar misa kudus untuk merayakan Hari
Natal 2015 dengan mengemas rangkaian prosesi dan peribadatan bernuansa petani.
Uniknya perayaan ini dilaksanakan di atas jembatan sabo dam kali Lamat Dusun
Tangkil, Desa Ngargomulyo, Kecamatan Dukun, Magelang Jumat (25/12).
Sebelum misa kudus dari ketinggian
25 meter di atas jembatan tersebut, ratusan umat Katolik diajak menyaksikan teatrikal
yang di perankan oleh kelompok Happening Art yang menggambarkan kesibukan
masyarakat se hari-hari. Kelompok
miniatur ini sebagai pencerminan kehidupan masyarakat seperti orang pencari
pesugihan, pencari batu dan pasir, pencari ikan, pencari rumput, serta pencari
air dari sumber yang di dalamnya acap kali terjadi konflik baik tebuka maupun
secara sembunyi.
“Gambaran teatrikal ini masyarakat
diajak untuk sadar akan keutuhan ciptaan yang harus di jaga, keutuhan relasi
dengan Allah dengan manusia yang harus di pelihara, dan sanggup menjadi pembawa
berkat bagi sesama anggota keluarga Allah, “jelas Tarsisius Sutarno salah satu
panitia perayaan natal Desa Ngargomulyo.
Sementara Romo Matheus Sukmawanto
Pr, sebelum memimpin misa menegaskan bahwa kelahiran Yesus Kristus ke dunia
tidak lain ialah wujud nyata berkat Allah Maharahim yang luar biasa. Berkat
tersebut semakin konkrit lagi dalam segala ciptaan-Nya. “Gunung merapi yang
memberi kesuburan tanah serta air yang melimpah. Itulah berkat yang dirasakan
setiap hari oleh masyarakat, “tuturnya.
Dia menambahkan kehadiran Yesus
Kristus ke dunia menjadi perantara Allah dengan manusia beserta seluruh
ciptaan-Nya, agar relasi Allah dengan manusia yang telah rusak akibat dosa,
dipulihkan. “Relasi manusian dengan manusia terjaga keharmonisanya. Inilah yang
dalam Misa Natal Tani ini disimbolkan dengan memilih jembatan sebagai tempat
misa, “terang Romo Matheus.
Dipimpin Rm, Matheus Sukmawanto
Pr, Rm Aloysius Martoyoto Wiyono Pr, dan Rm Hemanus Sigit Pawanta, perayaan
Natal di lanjutkan dengan pemberkatan
air, batu, pasir, ikan , rumput dari kali Lamat kemudian di sebar kembali ke
kali Lamat sebagai simbol “Berkat Untuk Semua Ciptaan-Nya”. Dan di teruskan dengan Misa kudus di atas jembatan dengan
persembahan roti anggur sebagai simbol bahan pokok Ekaristi beserta hasil bumi
seperti padi, kelapa, pisang, dan sayur mayur. Sebelum berkat penutup
dilaksanakan pemberkatan nasi bungkus sebagai wujud syukur atas berkat Tuhan.
(zis)
Tidak ada komentar: