SALAMAN,
KABARMAGELANG.com__Tanah
retak mengancam 13 rumah di Dusun Dawungan, Desa Ngadirejo, Kecamatan Salaman.
Selain bangunan fisik rumah warga, tanah retak juga mengancam jembatan
penghubung antar dusun. Warga khawatir, tanah retak ini akan semakin meluas
mengingat kedalaman rekahan sudah mencapai 6 meter.
Tanah retak menjalar dari utara ke selatan. Rekahan paling lebar berkisar 30 cm dan panjang sekitar 70 meter. Selain mengancam rumah dan jembatan, kondisi ini menyebabkan pepohonan di sekitar dusun itu juga miring. Bahkan rekahan tanah mengarah ke sungai di dusun tersebut.
Supriyanto warga sekitar mengatakan, rekahan tanah di beberapa titik ini mulai ada sejak tiga tahun lalu. Kini keadaanya semakin melbar dan memanjang.
Tanah retak menjalar dari utara ke selatan. Rekahan paling lebar berkisar 30 cm dan panjang sekitar 70 meter. Selain mengancam rumah dan jembatan, kondisi ini menyebabkan pepohonan di sekitar dusun itu juga miring. Bahkan rekahan tanah mengarah ke sungai di dusun tersebut.
Supriyanto warga sekitar mengatakan, rekahan tanah di beberapa titik ini mulai ada sejak tiga tahun lalu. Kini keadaanya semakin melbar dan memanjang.
“Sekarang lebarnya sudah 30 cm, dan panjang mencapai 70 cm. Warga sudah mencoba menutupi rekahan tanah namun rekahan semakin melebar,” katanya Senin (25/1).
Dia menyebutkan saat ini sedikitnya 13 rumah warga kondisinya terancam. Bahkan sudah ada beberapa rumah yang sudah dilalui rekahan. “Temboknya sudah kelihatan retak-retak,” terang Supriyanto.
Salah satu warga lain Sujito, mengaku dirinya telah mengukur kedalaman dengan memasukkan sebatang bambu sepanjang 6 meter ke dalam rekahan. “Bambu sepanjang itu masuk semua bahkan masih kurang panjang, “akunya.
Sujito menambahkan, kini
warga mulai merasa was-was, dan selalu
waspada terutama saat turun hujan. “Kami
berharap pemerintah memperhatikan dan segera mengatasi kondisi ini, “harapnya.(zis)
Tidak ada komentar: