Header ads

Header ads
Kembangkan Bisnis Kamu dengan Iklan di Kabar Magelang
» » Pasukan Bergodo Keprajuritan Semarakkan Upacara HUT Kota Mungkid Ke 33

MUGKID, KABARMAGELANG.com__ Puncak HUT ke-33 Kota Mungkid disemerkkan dengan upacara memakai pakaian keprajuritan adat Jawa dan dilaksanaka memakai Bahasa Jawa di Lapangan Drh Soepardi, Kota Mungkid, Kabupaten Magelang, Rabu (22/3).

Sebahai  komandan upacara atau manggala yudha yakni Camat Bororbudur Nanda Cahya Pribadi,  Sedang inspektur upacara Bupati Zaenal Arifin  memakai pakaian adat Jawa khas Ngayogyakarta. Sementara para peserta upacara memakai pasukan prajurit atau bergodo.

“Dengan HUT ini yang dilakukan setiap tahun, kita akan melakukan evaluasi apa yang sudah dilakukan dalam setahun ini. Apa yang menjadi kekurangan kita tentunya harus menjadi bahan evaluasi terutama di dalam rangka pemerintah daerah melaksanakan RPJMD,” kata Zaenal usai upacara.

Dengan HUT ke-33 Kota Mungkid, Bupati berharap, ke depan dengan semangat Hari Jadi Kota Mungkid akan semakin lebih meningkatkan peran dan fungsi sesuai tugas masing-masing untuk menyejahterakan masyarakat Kabupaten Magelang. Kemudian terkait rencana pembangunan bandara di Kulon Progo,  Pemkab Magelang menyatakan ada beberapa hal yang telah dilakukan, bahkan sudah melakukan koordinasi dengan kementerian terutama Kementerian PU.

“Koordinasi dengan Kementerian PU terutama untuk membuka akses jalan kita yang ada di seputaran Borobudur untuk sampai arah Kulon Progo. Ini akan kita coba memaksimalkan dulu jalan akses awal. Membuka ruang kita untuk bisa memasukan sebanyak-banyaknya para wisatawan domestik maupun manca ke Borobudur,” ujar Zaenal

Ketua DPRD Kabupaten Magelang Saryan Adi Yanto SE berharap, di usia yang ke-33 ini, Kabupaten Magelang harus lebih baik dari yang kemarin. Plafon RPJMD Bupati yang sudah ditetapkan di sisa waktu 2 tahun ini semoga  mencapai target. Berikutnya, visi dan misi Bupati yang tertuang dalam RPJMD harus tercapai.

“Mewujudkan Magelang, sing semakin Semanah (Sejahtera, maju dan semakin  amanah),” harap Saryan.  

Terkait dengan penyelenggaraan upacara tersebut, pihaknya  memberikan apresiasi dan momentum seperti ini semestinya menjadi daya tarik wisata.

“Saya apresiasi konsep pelaksanaan HUT mengadopsi konsep upacara yang masih berbasik tradisional. Ini menjadi salah satu catatan dan itu merupakan salah satu potensi yang memiliki nilai jual untuk Kabupaten Magelang,” katanya.

Sementara salah satu seniman  Borobudur, Umar Chusaeni menilai, HUT tersebut merupakan acara spesial bagi Kabupaten Magelang. Semestinya acara semacam itu bisa menarik  pariwisata.

“Ini bisa menjadi bagian daya tarik pariwisata. Upacara tersebut tidak harus di lapangan Soepardi. Bisa dilangsungkan di Lapangan Gunadharma di Borobudur misalnya. Ini kan bisa memperlihatkan kepada nasional dan internasional, bahwa Borobudur itu berada di wilayah Kabupaten Borobudur,” pungkas Umar. (Zis)


About kabarmagelang.com

Info terupdate seputar Kabar Magelang. Lejitkan dan Kembangan usaha Anda di Kabar Magelang
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Leave a Reply