BOROBUDUR, kabarMagelang.com__Salah
satu seniman grafis Indonesia yang masih konsisten sampai saat ini, Gunawan Bonaventura, gelar pameran lukisan grafis hasil karyanya, di
Limanjawi Art House, Desa Wanurejo, kecamatan borobudur, Magelang. Pameran yang
direncanakan selama satu bulan mulai 8 September hingga 8 Oktober 2018 ini
sedikitnya menampilkan 36 lukisan grafis
dengan berbagai ukuran.
“Selama ini kebanyakan orang mengenal seni
rupa berupa lukisan, patung dan instalasi. Perlu dipahami bahwa seni grafis merupakan
peninggalan "nenek moyang" dan sudah berkembang sejak abad ke-14
silam,” ungkap Gunawan Bonaventura, saat di limanjawi Art House, (8/9).
Dia mengungkapkan, seni grafis semakin
ditinggalkan, karena seni grafis tidak semudah menggoreskan kuas dan cat di
atas kanvas, namun butuh teknik dan energi tertentu. Untuk itu
dia memilih menggunakan teknik unik yang lebih dalam pada konsep seni grafis
untuk memvisualisasikan pikiran, awan kegelisahan, dan harapannya.
"Seni grafis tidak sekedar tentang
estetika tapi juga teknik. Ini yang tidak semua seniman bisa bertahan.
Tekniknya ada cetak dalam, cetak datar (sablon) dan cetak tinggi (kebalikan
stempel). Cetak tinggi yang saya pakai," jelasnya.
Gunawan menyabutkan ada 36 seni
grafis print making yang dipamerkan yang seluruhnya merupakan karya hasil
kontemplasi dan hasil serapan terhadap apa yang terjadi di masyarakat di
sekitarnya.
"Semua Tentang kehidupan sehari-hari,
konflik batin, hakikat menjadi manusia," papar Gunawan.
Pemilik Limanjawi Art House, Umar Chusaeni
mengatakan, meski galerinya selalu terbuka, dan memberikan ruang bagi para
seniman, namun pameran seni grafis menjadi seni yang baru di kawasan candi
Borobudur.
"Pameran seni grafis ini akan
memberikan warna baru bagi Borobudur. Kita berharap akan menjadi daya tarik tersendiri
bagi wisatawan," tandasnya.(Kb.M2)
Tidak ada komentar: