KOTA, kabarMagelang.com__Kelurahan Jurangombo Utara, Kecamatan
Magelang Selatan, Kota Magelang, menjadi nomine Lomba Lingkungan Bersih dan
Sehat (LBS) tingkat Nasional 2019. Prestasi ini menjadi kebanggaan tersendiri
bagi Kota Magelang karena bisa mewakili Jawa Tengah ke kancah nasional.
"Ini kehormatan luar biasa bagi
Kota Magelang bisa masuk nominasi LBS tingkat nasional, mudah-mudahan
masyarakat Jurangombo Utara sudah siap," ujar Wakil Walikota Magelang,
Windarti Agustina, disela-sela kedatangan tim verifikasi LBS tingkat Nasional
di Kebun Bibit Senopati, Kota Magelang, Selasa (12/3/2019).
Menurut Windarti, tidak hanya masyarakat
Jurangombo Utara, selama ini masyarakat Kota Magelang sudah memiliki rasa
gotong royong tinggi terutama dalam budaya hidup bersih. Ini dibuktikan dengan
raihan penghargaan Adipura selama 10 tahun berturut-turut.
"Di Jurangombo Utara sendiri sudah
juara 1 LBS tingkat Provinsi Jawa Tengah, kemudian diusulkan ke tingkat
nasional, tentu potensi/kelebihan di kelurahan ini karena masyarakat yang luar
biasa. Program yang ada seperti bank sampah yang aktif, Tempat Pengelahan
Sampah Terpadu (TPST), dan tidak ada lagi masyarakat yang BAB
sembarangan," papar Windarti.
Pemkot Magelang tidak jemu-jemu untuk
terus mendorong masyarakat agar senantiasa menerapkan pola hidup bersih dan
sehat tidak hanya ketika saat atau menjelang ada penilaian. Pencapaian
Jurangombo Utara ini diharapkan menjadi motivasi bagi kelurahan lain agar
memiliki capaian yang sama atau lebih.
Anggota Tim Verifikasi LBS tingkat
Nasional dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Trisno Subarkah, menuturkan
bahwa Kelurahan Jurangombo Utara masuk dalam 6 besar lomba LBS tingkat nasional
2019 setelah melalui bedah dokumen mulai dari tahapan tingkat kelurahan,
provinsi sampai nasional.
"Fokus penilaian lomba ini pada
kesehatan lingkungan, terutama di pemukiman Jurangombo Utara ini. Misalnya,
tidak ada lagi yang BAB sembarangan, kebiasaan masyarakat cuci tangan pakai
sabun, pengelolaan air minum, pengelolaan sampah dan air limbah rumah
tangga," urai Trisno.
Selain Kota Magelang, ada 5 kota lain di
Indonesia yang menjadi nomine lomba tahunan ini antara lain Kota Banjar (Jawa
Barat), Denpasar (Bali), Bukittinggi (Sumatera Barat) dan lainnya. Adapun tim
verifikasi terdiri dari verifikator lintas sektor mulai dari Kemenkes,
Kemendagri, TP PKK, dan BKKBN.
Trisno mengakui perilaku masyarakat
menjadi kendala tersendiri di setiap daerah untuk bisa menerapkan pola hidup
bersih dan sehat.
Pengarah Kelompok Kerja Kesehatan
Lingkungan (Pokja Kesling) tingkat Kota Magelang, Wulandari, menambahkan
semangat masyarakat Jurangombo Utara dinilai luar biasa terutama dalam gerakan
pengurangan sampah. Semua kader PKK hingga lansia ikut berperan aktif menjaga
kesehatan lingkungan.
"Semua kader PKK, tidak peduli dari
kalangan PNS, guru, sampai lansia, semua bergerak mengurangi sampah. Gerakannya
seperti daur ulang, pembuatan aneka tas yang laku/layak jual, bank sampah,
pembuatan kompos, pemilahan sampah rumah tangga dan sebagainya," urai
Wulan.
Ditambahkan Kepala Dinas Pemberdayaan
Masyarakat, Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk Dan Keluarga
Berencana (DP4KB) Kota Magelang itu, hasil karya daur ulang sampah itu juga
sudah kerap diikutkan dalam berbagai pameran dan sosialisasi. Ia menegaskan TP
PKK Kota Magelang terus memberikan semangat bagi masyarakat khususnya kaum ibu
untuk ikut aktif dalam gerakan pengurangan sampah.
"Modalnya PKK itu semangat, gerakan
bareng kurangi sampah, ditangan ibu-ibu pasti biasa. Kami nggak lihat latar
belakang pendidikan," ujarnya.(Kb.M2)
Tidak ada komentar: