MUNGKID, kabarMagelang.com__Ribuan umat Budha mengikuti prosesi
kirab dari candi Mendut ke Candi Borobudur Sabtu (18/5) siang. Prosesi ini
merupakan rangkaian peringatan Hari Tri Suci Waisak Nasional 2563
BE/2019. Ribuan umat Budha ini membawa Api Dharma dan Air
Suci, berbagai hasil bumi, bunga, dan buah-buahan, serta diiringi
lantunan doa paritta suci, sebagai makna persembahan kepada sang Budha.
Bhiksu Thadisa Paramita Mahasthavira, mengatakan
arak arakan merupakan salah satu prosesi yang harus dilakukan para umat Budha
sebelum melakukan puncak detik detik waisak di pelataran Candi Borobudur.
“Para umat, Budha selain membawa
Api Dharma dan Air Suci, juga membawa persembahan berupa berbagai hasil bumi,
buah-buhan serta bunga. Disepanjang prosesi arak-arakan para umat Budha juga
melantunkan doa - doa, yang mempuyai arti sebagai persembahan kepada Sang
Budha, “ jelasnya.
Dia juga menyatakan bahwa pada
detik-detik Waisak 2563 BE/2019 akan dilaksankan di plataran Candi Agung Borobdur
Minggu (19/5) pukul 04.11 wib.
“Akan tetapi sebelum detik-detik waisak
umat Budha akan menerbangkan ribuan lampion,
dengan tujuan untuk memuja kepada guru,
kepada Budha, dan ajaranya,” terang Thadisa.
Sebelumnya Ketua Umum Walubi Hartati
Murdaya menjelaskan prosesi arak-arakan merupakan gerkakan berirama, yakni meditasi berjalan.
“Ketika berjalan dengan hening, moment
yang paling khusuk adalah saat ini kita memikirkan kesadaran diri, untuk meninggalkan
ego, dan tidak terganggu dengan apa yang terjadi di luar sana,” ungkapnya.(Kb.M2)
Tidak ada komentar: