MUNGKID, kabarMagelang.com -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magelang memberikan santunan kepada 778 orang penyelenggara Pemilu yang sakit saat menjalankan tugas, dan meninggal dunia pada saat bertugas pelaksanaan Pemilu 2019. Santunan tersebut diberikan langsung oleh Bupati Magelang Zaenal Arifin di pendopo rumah dinas Bupati, Minggu (19/5) sore.
"Ini merupakan presiasinya pemerintah daerah atas kerja keras yang telah dilakukan oleh jajaran Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Magelang dalam mensukseskan Pemilu 2019," ungkapnya saat memberikan sambutan pada acara penyerhan santunan.
Namun demikian dibalik kesuksesan tersebut, ada beberapa kendala yang terjadi baik secara administratif maupun kendala kesehatan yang dialami oleh sejumlah petugas penyelenggara Pemilu bahkan sampai ada yang meninggal dunia.
"Ada 77 orang saudara kita yang jatuh sakit, bahkan 1 orang meninggal dunia dalam menjalankan tugas sebagai penyelenggara Pemilu," ujarnya.
Bupati menyebutkan penyelenggara Pemilu yang mendapatkan santunan dari Pemkab Magelang, yakni 1 orang meninggal dunia dan 59 orang menderita sakit dari jajaran KPU serta 18 orang menderita sakit dari jajaran Bawaslu.
Bupati menyebutkan penyelenggara Pemilu yang mendapatkan santunan dari Pemkab Magelang, yakni 1 orang meninggal dunia dan 59 orang menderita sakit dari jajaran KPU serta 18 orang menderita sakit dari jajaran Bawaslu.
Pemkab Magelang sendiri memberikan santunan sebesar Rp 10 juta bagi 1 orang dari jajaran KPU yang meninggal dunia. Sedangkan bagi para penyelenggara Pemilu yang sakit, baik jajaran KPU maupun Bawaslu masing-masing mendapatkan santunan sebesar Rp 1 juta.
"Semoga seluruh amal ibadah saudara sekalian dapat dilipat gandakan oleh Tuhan Yang Maha Esa," kata Zaenal.
Zaenal juga mengajak seluruh para penyelenggara Pemilu beserta masyarakat di Kabupaten Magelang untuk tetap menjaga kondusifitas keamanan hingga dibacakannya keputusan KPU terkait hasil Pemilu 2019 pada tanggal 22 Mei.
"Saya harap kita semua dapat tetap tenang sambil menunggu keputusan KPU terkait hasil Pemilu 2019 di Pusat. Tidak perlu ke Jakarta, kita tunggu saja di rumah, dan tetap pantau kondisi di lingkungan kita masing-masing," pungkasnya.(Kb. M2)
Tidak ada komentar: