Muntilan, kabarMagelang.com--Forum Masyarakat (Formas) Magelang menilai, molornya penempatan kembali ribuan pedagang ke pasar baru Muntilan karena ketidaksiapan pihak dinas instansi terkait. Hal tersebut mengakibatkan sebagian pedagang rugi hingga 50 persen.
"Selama dua tahun lebih, sebagian pedagang kehilangan omzet hingga 50 persen. Malah tidak sedikit yang bangkrut sebab kehilangan pelanggan, sejak di pasar penampungan sementara," kata Sekjen Formas Magelang, Ichsani, Kamis (11/7).
Menurut dia, bukan kebijakan yang arif jika para pedagang tidak segera mendapat kejelasan kapan akan dipindah ke pasar yang baru, karena bisa bisa menimbulkan preseden buruk pada pedagang maupun masyarakat. Apalagi terkait dengan harga yang sampai sekarang juga masih belum ada kepastian.
"Dalam pandangan kami, proses penataan pedagang nanti sangat rawan terjadi pungli. Karena mayoritas pedagang pasti berkeinginan mendapatkan tempat di lokasi yang strategis, mudah diakses oleh pembeli," ujarnya.
Namun demikian Formas Magelang meyakini, pasar baru Muntilan ke depan dapat menjadi pasar tradisonal terbesar di Jawa Tengah, bahkan tingkat nasional. Karena posisinya berada di jalur utama Magelang - Yogyakarta sehingga mudah diakses oleh masyarakat.
"Kami berharap pengelolaan Pasar Muntilan bisa memberdayakan warga di sekitarnya. Seperti memberikan dispensasi untuk mendapatkan kios/los dengan harga khusus. Atau dalam hal pengelolaan toilet dan area parkir," pungkas Ichsani. (Kb.M2)
Tidak ada komentar: