Header ads

Header ads
Kembangkan Bisnis Kamu dengan Iklan di Kabar Magelang
» » 10 Hewan di Magelang Terindikasi PMK, Seluruh Pasar Hewan Tutup

kabarMagelang.com__Dari hasil diagnosa para dokter hewan dan atas laporan masyarakat kasus suspek Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan terutama sapi di Kabupaten Magelang pada Selasa (24/5/2022) terdeteksi mencapai 10 kasus. Untuk mengantisipasi menularnya PMK Dinas Peterikan Kabupaten Magelang melakukan penutupan seluruh pasar hewan yang ada untuk dua pekan mendatang yang dimulai pada hari ini.

Kepala Dinas Peterikan Kabupaten Magelang Jhoni Indarto mengatakan suspek PMK sudah terdeteksi sejak Minggu (22/5/2022) kemarin. Yakni di Kecamatan Grabag dan Kecamatan Salam.

“Namun dari perkembangan kasus suspek PMK hari ini menjadi 10 kasus. 10 ekor itu ada di Salam, Salaman, Grabag, dan Dukun. Semuanya hewan sapi, kecuali yang di dukun satu hewan kerbau, baru saja laporan masuk  dari teman dokter hewan,” jelasnya Selasa (24/5/2022).

Dia mengungkapakan dari hasil penelusuran hewan-hewan yang terindikasi PMK, 9 ekor sapi ini berasal dari pembelian di pasar hewan Muntilan dan Ambarawa.

“Ternyata setelah kita telusur yang 9 ekor itu atas pembelian ternak dari pasar hewan Muntilan, yang 1 dari pasar hewan Ambarawa,” ungkap Jhoni. 

Untuk mengantisipasi menularnya kasus PMK pada hewan-hewan lainya, maka Dinas Peterikan Kabupaten Magelang terpaksa melakukan penutupan seluruh pasar hewan yang ada di Kabupaten Magelang untuk dua pekan mendatang (24/5 hingga 6/6/2022).

“Hal ini dalam rangka melindungi kepentingan masyarakat berkaitan dengan PMK yang jika dibiarkan akan menimbulkan kerugian besar, maka kebijakannya sementara pasar hewan kita tutup,” tegasnya. 

Alasan lain mengapa pasar hewan tutup, karena puskeswan sangat terbatas, dan Dokter hewan di Kabupaten Magelang juga tidak banyak.

“Kita jadi bisa konsentrasi kepada masyarakat, mengamati kemarin yang sudah suspek itu apakah terjadi penularan. Salah satu alasannya seperti itu,” tegas Jhoni. 

Jhoni menambahkan hewan ternak di Pasar Muntilan berasal dari para pedagang berbagai daerah. Ada pedagang dari Jawa Timur, serta kabupaten kota di Jawa Tengah.

“Pembelinya bisa dari Jawa Barat yang datang kesini itu. Masalahnya hewan ternak yang diperdagangkan itu kita juga sulit untuk mengidentifikasi. Banyak juga yang tidak dilengkapi dengan surat keterangan kesehatan hewan,” terang Jhoni. 

Sementara Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peterikan Kabupaten Magelang Ery Indraswari menegaskan pihaknya sudah melakukan sosialisasi melalui surat edaran kepada para Camat guna memberikan edukasi kepada masyarakat.

Adapun untuk ciri-ciri hewan teridikasi PMK diantarantya ada melepuh di mulut seperti sariawan, keluar air liur berlebihan, dan kaki Pincang.

“Kita sudah membuat surat edaran kepada para camat untuk memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat peternak. Ketika menemukan sapi, kambing, kerbau dengan ciri-ciri yang kami sebutkan di surat edaran itu agar hewan itu diisolasi, dan melaporkan kepada kami tim di Dinas Peterikan,” jelasnya. 

Dia juga menegaskan bahwa PMK tidak bisa menular kepada manusia. Begitu juga hewan yang terkena PMK ketika disembelih dagingnya aman untuk dikonsumsi setelah dimasak secara sempurna. 

“Yang 1 ekor oleh pemiliknya langsung dipotong. Dia takut ketika nanti tambah parah, langsung dipotong. Di RPH Grabag milik kami sudah sesuai prosedur. Yang 9 sudah diambil sample 2 oleh Balai Besar Wates,” ujar Ery. (kbm2)

 

 

 

 

About kabarmagelang.com

Info terupdate seputar Kabar Magelang. Lejitkan dan Kembangan usaha Anda di Kabar Magelang
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Leave a Reply