Header ads

Header ads
Kembangkan Bisnis Kamu dengan Iklan di Kabar Magelang
» » » Masyarakat Tionghua Kota Magelang Gelar Mooncake Festival


KabarMagelang.com__Masyarakat Tionghoa Kota Magelang menggelar festival kue bulan atau mooncake festival, di Jalan Daha, Kota Magelang, Jumat (9/9/2022).

Festval dengan bertajuk malam kebersamaan bulan purnama ini merupakan kali pertama digelar, dan diharapkan bisa berkelanjutan.

Tokoh Tionghoa David Hermanjaya mengatakan, festival kue bulan ini merupakan perayaan terbesar kedua bagi masyarakat Tionghoa, setelah tahun baru Imlek. Diperingati sebagai festival pertengahan pada musim gugur.

Kue bulan ini biasa dikenal dengan nama tiong chiu pia. Tiong berarti tengah, ciu artinya musim gugur, dan pia merupakan nama jenis kue

Kue bulan yang ada, kemudian dibagikan kepada kerabat, teman, kolega, dan lain-lain. Sebagai sarana mempererat tali persaudaraan.

Kue bulan yang dibagikan tersebut sebagai simbol doa, harapan baik, dan kemakmuran bagi semua masyarakat. 

"Satu bulatan kue, apapun itu rasanya bisa dinikmati bersama satu keluarga," katanya saat pembukaan festival di Jalan Daha, Kemirirejo, Kota Magelang, Jumat (9/9/2022).

Festival ini menggandeng 64 usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kota Magelang. Sekaligus memberdayakan dan menggerakkan roda perekonomian para pelaku UMKM.

Dia berharap, tahun depan bisa kembali menyelenggarakan festival kue bulan. Tidak hanya pada hari raya Imlek saja. Tentunya dengan melibatkan lebih banyak UKM yang ada di Kota Magelang. 

"Mungkin nanti ditambah kesenian-kesenian daerah dan kebudayaan Kota Magelang," jelasnya.

Senentara, Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz mengatakan semakin tinggi kedudukan seseorang, harus semakin tinggi pula hasrat untuk berbagi. 

"Dan ketika sering meminta, tapi tidak mau memberi, tidak akan ada keseimbangan," ungkapnya.

Dalam tradisi masyarakat Tionghoa, saat perayaan kue bulan, seluruh anggota berkumpul guna menyantap kue bulan pada saat bulan purnama. Maknanya adalah untuk menjalin kebersamaan.

Dia menilai, bahwa Magelang ini menjadi rumah mereka bersama. Sehingga sudah selayaknya saling menjalin toleransi. 

"Baik dari kaum Tionghoa, Kristen, Islam, Buddha, Hindu, maupun Katholik. Semua bareng-bareng di rumah besar kita," ujarnya. (Kbm2).

About kabarmagelang.com

Info terupdate seputar Kabar Magelang. Lejitkan dan Kembangan usaha Anda di Kabar Magelang
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Leave a Reply