KabarMagelang__Festival Borobudur Peace and Prosperity (BPF) kembali digelar untuk keempat kalinya di taman Aksobya kawasan Candi Borobudur, Minggu (11/5/2025) malam.
Perhelatan bertajuk perdamaian, keberkahan, dan kemakmuran dengan pendekatan lintas agama dan budaya ini diikugi ragusan pengunjung dari berbagai darah dan beberapa megara.
Ketua Pelaksana BPF, Jefry Yunus, mengungkapkan bahwa antusiasme terhadap festival ini semakin tinggi setiap tahunnya.
“Tamu-tamunya semakin bervariasi, dari dalam dan luar negeri. Kami sangat optimis untuk terus menyelenggarakan acara ini secara tahunan, apalagi jika mendapat dukungan penuh dari pemerintah,” ujarnya.
Dukungan dari pemerintah pun mulai tampak, salah satunya dengan kehadiran perwakilan dari Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
“Kami berharap pemerintah memberikan apresiasi lebih atas kegiatan ini karena sangat tematik dan mencerminkan nilai-nilai luhur bangsa,” terang Jefry.
Acara ini juga dimeriahkan dengan doa lintas agama, yang menjadi simbol semangat persatuan.
Selain sebagai ajang budaya dan spiritualitas, Borobudur Peace and Prosperity Festival juga memberikan dampak ekonomi nyata bagi masyarakat sekitar.
“Festival ini terbukti mampu menggerakkan sektor pariwisata dan ekonomi lokal. Pelaku UMKM, perhotelan, hingga transportasi semua merasakan dampaknya,” papar Jefry .
Jefry menekankan bahwa keterlibatan anak-anak dalam kegiatan budaya adalah bagian dari investasi masa depan bangsa.
“Anak-anak harus dibina sejak dini agar cinta pada negeri dan budaya tumbuh kuat dalam karakter mereka,” ujarnya.
Festival ini ditutup dengan pertunjukan seni dan budaya dari Sanggar Kinnara Kinnari Borobudur yang menjadi penegas bahwa perdamaian, seni, dan kebersamaan dapat berjalan beriringan untuk membangun dunia yang lebih baik.(rez).
Tidak ada komentar: