kabarMagelang__Ratusan umat Budha dari Majelis Umat Nyingma Indonesia (MUNI) berkolaborasi dengan Mecaya dan masyarakat melakukan prosesi Merti Karuna Bumi di Sungai Progo dengan melepas ribuan bibit ikan dan pelepasan burung di Sungai Progo, Dusun Brojonalan, Desa Wnurejo, Borobudur, Minggu (11/5/2025). Sebelum pelepasan benih ikan para Bhiksu dan umat Budha tersebut terlebih dulu melakukan prosesi bersih diri di sumber mata air yang ada di kawasan Candi Pawon.
Ketua MUNI, Rama Santoso, mengatakan kegiatan
merupakan prosesi “Merti Karuna Bumi” dimana pada tahun ini sudah kali keempatnya.
“Ini rangkaian acara kedua, yakni melepas ikan kembali ke
habitatnya. Sesuai ajaran sang Budha
bahwa kita perlu melestarikan hidup ini yang bukan manusia tetapi ada
makhluk lain. Ada burung, ada ikan, dan maklhuk lain,,” ungkapnya.
Kemudian acara ini juga dilaksanakan berkolaborasi antara
adat tradisi jawa kuno dan ajaran Budha yang bertujuan untuk mengembalikan
habitat dan lingkungan seperti semula.
“Makhluk-makhluk yang dilepas itu dioakan terlebih dahulu
agar jika ada beberapa hewan yang akan dilepas mengalami sakit atau mati tetap
sudah didoakan agar bisa berada di alam yang lebih tinggi,” jelas Rama.
Dia menyebutkan untuk pelepasan benih ikan kali ini ada
kurang lebih 7000 benih ikan. Selain itu juga dilakukan pelepasan beberapa
pasang burung merpati.
“Untuk jenis ikan kita serah kepada UMKM setempat. Karena kita
tidak berani membeli ikan sembarangan khawatirnya menjadi predator di sungai
progo ini. Jadi kita serahkan semua kepada UMKM yang lebih paham dengan
lingkungan sini,” terangnya.
“Semoga semua makhluk hidup panjang umur. Utilah doa-doa yang
kita pajatkan sebelum pelepasan,” tambah Rama.
Dia juga menerangkan sebelumnya para umat Budha terlebih
dahulu melakukan prosesi bersih diri di sumber air di kawasan Candi Pawon.
“Jadi itu seperti adat istiadat nenek moyang kita dari jaman
Majapahit, waktu membangun stupa atau Candi mereka akan mencari sumber mata air
yang ada di sekitar. Nah mata air itulah yang kita sucikan dan bersihkan.
Kebetulan di kawasan Candi Pawon ada sumber mata air. Karena sang Budha pun seperti
itu dimana ada stupa pasti ada mata air,” pungkas Rama.(rez)
Tidak ada komentar: