kabarMagelang__Hujan deras disertai angin kencang melanda Desa Purworsari, Salaman, Kabupaten Magelang, Jumat siang (31/10/2025). Kondisi tersebut membuat sejumlah bangunan di Pondok Pesantren (Ponpes) An-Nawawi 02 mengalami kerusakan cukup parah. Terutama bagian atap asrama dan ruang belajar santri sehingga kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.
Pengasuh Ponpes
An-Nawawi 02 Purwosari Anang Kholilurrahman menjelaskan, kejadian terjadi tak
lama setelah para santri dan pengasuh selesai melaksanakan salat Jumat dan
ziarah atau sekitar pukul 12.50. Saat mereka baru kembali ke pondok, cuaca
mendadak berubah menjadi gelap dan hujan deras turun disertai angin kencang.
"Tiba-tiba hujan
deras dan angin kencang datang bersamaan. Setelah reda, ternyata banyak atap
yang beterbangan," ujar Anang di lokasi.
Dia mengatakan, saat
itu para santri tidak sempat menyelamatkan barang karena kejadiannya mendadak
sekali.
"Hujan deras dan
angin langsung datang bersamaan," katanya.
Menurutnya, kerusakan
paling banyak terjadi pada genteng dan asbes bangunan pondok, termasuk galvalum
di halaman madrasah tsanawiyah (MTs) yang roboh diterpa angin. Selain itu,
sebuah warung kantin milik keluarganya juga mengalami kerusakan cukup berat.
"Yang paling
parah itu genting dan asbes di asrama putra lantai dua. Di sana ada sekitar 50
sampai 70 santri yang menghuni," jelasnya.
Anang menambahkan,
total keseluruhan santri putra di pondok tersebut mencapai sekitar 250 hingga
300 orang. Saat kejadian, sebagian santri masih berada di dalam pondok.
Beberapa di antaranya tidak sempat menyelamatkan barang-barang pribadi seperti
baju, kitab, dan buku pelajaran.
Meski demikian, Anang
bersyukur, karena tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Hanya satu
orang tukang yang mengalami luka ringan akibat tertimpa genteng yang jatuh.
"Alhamdulillah
semua santri selamat. Hanya ada satu tukang yang luka ringan di bagian kepala,
kena genting jatuh," ujarnya.
Dari hasil pendataan
sementara, lanjutnya, diperkirakan sekitar 8.000 hingga 10.000 genteng
mengalami kerusakan. Salah satu bangunan yang baru selesai dibangun setahun
lalu juga turut terdampak. Bangunan baru itu rencananya segera ditempati.
"Tapi ternyata
malah kena angin juga. Kalau ditaksir kerugiannya mungkin sekitar Rp 50 jutaan,
tapi kami belum bisa menghitung pasti," ujarnya.
Kendati aktivitas
belajar mengajar sempat terganggu, pihak pondok memastikan kegiatan akan segera
kembali normal setelah perbaikan darurat dilakukan. Pondok juga bakal segera
memperbaiki kerusakan yang ada supaya aktivitas santri bisa berjalan normal seperti
biasa.
Anang juga mengimbau
warga sekitar dan para santri untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca
ekstrem yang masih mungkin terjadi. Dia menyebut, kejadian ini menjadi
pelajaran bagi semua. "Semoga ke depan bisa lebih siap dan berhati-hati
menghadapi kondisi alam seperti ini," katanya.
Hingga Jumat sore,
sejumlah santri dan pengurus pondok bersama warga sekitar tampak bergotong
royong membersihkan puing-puing genteng dan asbes yang berserakan di sekitar
lokasi pondok.
Kepala Pelaksana
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang Edi Wasono
mengatakan, pada Jumat siang terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga
lebat, yang berakibat disertai angin kencang.
"Kondisi itu
juga berdampak pada Ponpes An-Nawawi 02, atapnya terbang karena angin
lesus," bebernya.
Selain ponpes,
bencana alam tersebut juga mengakibatkan satu rumah tertimpa pohon di Desa
Purwosari, Salaman. Beruntung, tidak ada korban dalam peristiwa tersebut.
Tidak hanya di
Kecamatan Salaman, hujan deras dan angin kencang itu juga melanda Desa Sutopati
dan Ngampeldenro, Kecamatan Kajoran. Akibatnya, rumah rusak ringan, pohon
tumbang, tiang listrik roboh, hingga atap rumah yang beterbangan.
"Saat ini tim
dari BPBD sedang menuju lokasi. Untuk rumah yang terdampak, masih dilakukan
pendataan," sambungnya.
Dia juga mengimbau
supaya masyarakat tidak membuang sampah sembarangan.
"Apapun sampah
yang di sungai untuk segera diambil biar tidak mampet berakibat banjir seperti
itu. Jadi memang dampaknya di dua kecamatan, Kajoran dan Salaman," pungkas
Edi.(res).

Tidak ada komentar: