kabarMagelang__Lonjakan harga cabai di masyarakat beberapa pekan terakhir cukup signifikan. Hal ini mendorong Pemkab Magelang melalui Dinas Pertanian dan Pangan bersama komunitas Champion Cabai melakukan langkah intervensi pasar, dengan membagikan paket cabai gratis kepada warga di Lapangan drh Soepardi, Mungkid, Pada Selasa (9/12/2025).
Kegitan ini menjadi juga
bagian dari upaya stabilisasi pasokan pangan menjelang Natal dan Tahun Baru
(Nataru), saat permintaan komoditas hortikultura biasanya meningkat.
Pada tahap awal ini
sebanyak 300 paket cabai dibagikan pada masyarakat yang kebetulan melaksanakan
aktifitas di lokasi. Adapun setiap paket berisi cabai keriting, cabai rawit,
dan bawang putih masing-masing 0,2 kg.
Kepala Dinas
Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang Romza Ernawan mengatakan, kenaikan
harga cabai saat ini bukan fenomena lokal, tetapi terjadi hampir di seluruh
Indonesia. Berdasarkan pemantauan harga, cabai rawit di tingkat petani berada
pada kisaran Rp 77 ribu per kg, sementara cabai keriting sekitar Rp 65 ribu per
kg.
"Ini bentuk
kehadiran pemerintah untuk menjaga stabilitas harga. Kami tidak ingin lonjakan
harga menjelang libur akhir tahun membebani masyarakat," ungkapnya.
Namun demikian meskipun
harga tinggi, Kabupaten Magelang sebenarnya tengah berada pada kondisi produksi
aman. Data Distanpangan menunjukkan kapasitas panen cabai pada Desember jauh
melampaui kebutuhan lokal.
“Produksi cabai
keriting diproyeksikan mencapai 1.433 ton dari luas panen 244 hektare,
sedangkan kebutuhan warga hanya sekitar 143 ton,” ujar Romza.
Untuk cabai rawit,
produksi diperkirakan mencapai 3.312 ton dari lahan 552 hektare. Sementara
konsumsi daerah diperkirakan hanya 398 ton.
"Dengan surplus
seperti ini, distribusi menjadi kunci. Kami sudah menyiapkan skema pengiriman
ke daerah lain agar harga tetap terkendali dan petani tetap mendapatkan nilai
jual yang layak," jelasnya.
Ketua Champion Cabai
Kabupaten Magelang Sudarno menambahkan, aksi pembagian paket cabai ini bukan
sekadar kegiatan sosial, tetapi bagian dari komitmen petani dan pemerintah
dalam menjaga keseimbangan pasar.
Dia menyebut, harga
yang tinggi sering membuat banyak pihak menahan stok atau enggan berbagi. Namun
dalam aksi ini, justru nilai solidaritas yang ingin ditonjolkan.
"Cabai mahal
bukan berarti petani berhenti membantu masyarakat. Kami ingin menunjukkan bahwa
ada tanggung jawab moral yang kami pegang," katanya.
Distribusi akan
dilakukan dalam beberapa lokasi berbeda. Setelah Mungkid, pembagian lanjutan
direncanakan di wilayah Pakis atau Candimulyo. Total sekitar 900 paket cabai
keriting, 900 paket cabai rawit, dan 900 paket bawang putih akan disalurkan
selama program berlangsung.
Puluhan warga sudah
mengantre sejak pagi sebelum kegiatan dimulai. Sebagian datang karena kebutuhan
rumah tangga, sebagian lain karena tingginya bahan baku untuk usaha kuliner.
Salah satu penerima,
Siti Zulaikhah, penjual nasi rames, mengaku pembagian ini sangat membantu. Ia
mengatakan harga cabai di pasar membuatnya harus mengurangi penggunaan cabai
dalam beberapa menu.
Meski demikian, ia
mengaku masih berusaha menyesuaikan rasa masakan agar tetap diminati pelanggan.
"Kalau bisa program ini berlanjut, karena ini sangat membantu. Cabai sekarang mahal sekali," katanya.(rez).
.jpeg)
Tidak ada komentar: