Header ads

Header ads
Kembangkan Bisnis Kamu dengan Iklan di Kabar Magelang
» » » Dua Anak tewas Tenggelam di alur Sungai Pabelan, Lubang Bekas Galian Penambangan Alat Berat harus Di Reklamasi.



KABARMAGELANG.COM---Masyarakat Desa Pabelan, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang meminta lubang-lubang bekas galian penambangan alat berat direklamasi. Bekas galian penambangan itu sangat memnbahayakan karena terletak di dekat perkampungan. "Banyak anak-anak yang bermain disini dan ini sangat membahayakan. Anak saya sudah menjadi korban," kata Diana Wulandari.
Diana Wulandari adalah ibu kandung Helena Joyce (8) yang meninggal dunia karena tenggelam dalam kubangan bekas galian alat berat itu. Helena tewas bersama sahabat sejatinya, Sherin El Fareta Nindya (8), Selasa (9/12) lalu. Kedua anak-anak ini duduk di bangku kelas III SD Bentara Wacana Muntilan.
Keduanya tewas setelah tercebur di bekas galian penambangan pasir dengan menggunakan alat berat di alur sungai Pabelan di dusun Blangkunan Kidul desa Pabelan kecamatan Mungkid kabupaten Magelang. Hari ini, Rabu (10/12) jenazah helena dimakamkan.
Diana yang tinggal di dusun Blangkunan selatan ini  nampak masih berduka yang mendalam atas kematian putri cantiknya. Agar kejadian serupa tidak dialami anak-anak yang lain, ia minta agar bekas-bekas lubang galian segera di reklamasi.  Hal ini harus segera dilakukan  karena daerah tersebut dekat perkampungan penduduk sehingga membahayakan keselamatan anak-anak yang suka bermain disini.
Kadus Blangkunan Selatan, Budyar mengatakan lubang-lubang galian tersebut merupakan sisa penambangan alat berat. Disebutkan kedalaman lubang galian tersebut sekitar 2-3 meter. Lokasi ini ditambang sekitar awal tahun 2014. Ia menyesalkan karena setelah ditambang dibiarkan begitu saja tanpa di tutup kembali.
Hal senada juga diminta oleh Ketua Wilayah Gereja Katolik Mungkid Y Setyo Widodo. Ia mengaku sangat  menyesalkan karena ada warganya yang menjadi korban tidak langsung penambangan alat berat. Ia menilai pemerintah dan para penambang alat berat berkewajiban untuk mengembalikan kondisi lahan seperti semula. Selain membahayakan anak-anak, bekas galian tersebut juga berpotensi menimbulkan overslah atau perubahan aliran banjir lahar.
Sekjen Forum Rembug Lintas Merapi (FR-Merapi) Agus M Sidik menilai tewasnya Helena dan Sherin merupakan efek penambangan liar sehingga menjadi tanggung jawab pemerintah dan penambang alat berat. Ia menilai hal ini disebabkan lemahnya penegakan aturan Perda.
Seperti diketahui, dua bocah masing-masing  Helena Joice (8) warga Blangkunan Selatan, Desa Pabelan, Kecamatan Mungkid dan Sherlin Elfareta (8) warga Dusun Tegal Slerem, Desa Sedayu, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang tewas tenggelam di bekas galian penambangan dengan alat berat. Kedua bocah ini, diduga tidak bisa berenang sehingga keduanya tenggelam di kubangan sedalam 2,5 meter itu.  Seorang bocah Nita Alia (5) berhasil diselamatkan ibu kandungnya saat peristiwa itu terjadi.(watie)

ket gambar:
Penduduk desa Pabelan kecamatan Mungkid menunjukkan lokasi bekas galian penambangan alat berat di alur sungai Pabelan di dusun Blangkunan Kidul desa Pabelan kecamatan Mungkid kabupaten Magelang.Bekas galian ini telah menyebabkan dua anak tewas karena tenggelam dalam kubangan tersebut. (foto: ch kurniawati)

About watik

Info terupdate seputar Kabar Magelang. Lejitkan dan Kembangan usaha Anda di Kabar Magelang
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Leave a Reply