Header ads

Header ads
Kembangkan Bisnis Kamu dengan Iklan di Kabar Magelang
» » Ditemukan 165 Anak Di Magelang Menderita Gizi Buruk





MUNGKID, KABARMAGELANG.com__Tim Penggerak PKK Kabupaten Magelang menemukan ada 165 anak balita dengan gizi buruk yang tersebar di 21 kecamatan. 50 diantaranya,  mendapat arahan dan bimbingan dari petugas dalam mengasuh dan pemberian makanan, nutrisi, kesehatan serta kebersihannya oleh Tim Pengggerak PKK di Borobudur Senin (24/8).

Ketua TP PKK Tanti Zaenal Arifin menyampaikan, evaluasi program PKK perlu diadakan secara rutin, untuk memantau sejauhmana kemajuan masyarakat khususnya ibu-ibu dan anak-anak ditinjau dari berbagai aspek  kesehatan, kebersihan, kecerdasan, kewiraan dan kemandirian baik secara administrasi maupun kinerja dilapangan.

“TP PKK harus mampu menjalin sinergi dengan berbagai pihak untuk dilibatkan dalam kegiatan tim penggerak PKK sampai ke desa-desa. Tujuanya agar dicapai keluarga yang sejahtera  baik sandang, papan, kesehatan dan pendidikan dan akan terbebas dari kasus seperti balita dengan gizi buruk,”terangnya.

Namun Data temuan dari kader PKK ini di sanggah oleh Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang, dr Eka Wibawa. Eka menyebutkan bahwa data dari Tim Penggerak PKK ini hanya berdasarkan berat badab dan tinggi badan saat mendata di Posyandu.

“Untuk menentukan gizi buruk pada anak tdak hanya berdasarkan ukuran berat badan dan tinggi badan saja, teteapi juga harus di tentukan secara klinis,”jelasnya.

“Untuk saat ini data yang positif anak gizi buruk di Kabupaten Magelang hanya terdapat 34 anak, yang sampai sekarang masih terus mendapat perawatan medis oleh petugas Puskesmas dan rumah sakit, sesuai kondisi masing-masing," “ungkap Eka.

Dr. Eka menambahkan , untuk masalah biaya pengobatan bagi anak-anak balita bergizi buruk, sepenuhnya ditanggung pemerintah. Melalui program BOK (Bantuan Operasional Kesehatan) atau program lain yang dibiayai dana APBN, APBD Provinsi/Kabupaten, dan Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS). “Untuk tahun ini, ada Rp 199 juta untuk menangani kasus ini,” jelasnya.

            “Yang perlu diketahui masyarakat, bahwa gizi buruk dapat disembuhkan jika diobati dan ditangani dengan benar, “kata Eka.

Eka juga menerangkan, bahwa ada tiga faktor yang menjadi penyebab terjadinya gizi buruk bagi anak-anak.


“Faktor kemiskinan yang menyebabkan orangtua tidak mampu memberikan asupan gizi yang cukup untuk membantu tumbuh kembang sang anak. Kedua, adanya penyakit penyerta seperti kelainan fungsi jatung, terkena penyakit TBC paru-paru, atau jenis penyakit lain yang dapat mengganggu pertumbuhannya. Ketiga, menyangkut perilaku orang tua. Antara lain, si ibu enggan memberikan ASI (air susu eksklusif) selama enam bulan berturut-turut. Atau diberi makanan tambahan yang tidak sesuai usia balita sehingga menimbulkan gangguan pada pencernakannya.Dan jika tidak segera mendapat penanganan medis secara tepat, bisa menyebakan kematian,"pungkasnya.(zis)

About kabarmagelang.com

Info terupdate seputar Kabar Magelang. Lejitkan dan Kembangan usaha Anda di Kabar Magelang
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Leave a Reply