Header ads

Header ads
Kembangkan Bisnis Kamu dengan Iklan di Kabar Magelang
» » Gazak Waspadai Simbol Menorah dan PKI Di Tempat Ibadah





             MUNTILAN, KABARMAGELANG.com
__ Rencana Gerakan Anti Zionis dan Komunis (Gazak) Magelang memasang spanduk  yang bertuliskan "Zionis Dan Komunis Datang, Rakyat Siap Menghadang" batal dilaksanakan setelah pihak kepolisaian dan aparat TNI mengadakan negoisasi dengan korlap di mapolsek Muntilan (6/8). Sekumpulan pemuda yang terdiri dari beberapa elemen masyarakat Magelang ini rencana akan memasang dua tulisan tersebut di sekitar Gereja Pantekosta, Jalan Dr  Sutomo Nomor 8 Kecamatan Muntilan.

              Perwakilan  Gazak Magelang Anang Imamuddin menyatakan, awalnya dirinya bersama rekan-rekan akan memasang spanduk di sekitar Gereja Pantekosta menyikapi adanya Simbol  Menorah yang dipasang di depan gerbang Gereja Pantekosta Muntilan. Mereka menilai, simbol tersebut diduga masih ada hubunganya dengan Zionis maupun keterkaitan simbol Bintang Daud bendera Israel. Simbol itu dikhawatirkan akan membahayakan masyarkat secara tidak langsung.

             "Berdasarkan pemahaman teman-teman, simbol Menorah dikhawatirkan ada hubunganya dengan Zionis. Kami tidak memponis,  tapi ini merupakn konfirmasi, apa makna simbul tersebut sehingga di pasang di Gereja tersebut. Padahal Gereja selama ini dikenal dengan simbol Salip,"jelas Anang.

               Simbol Menorah tersebut lanjut Anang, diduga berkaitan dengan fenomena Zionis skala nasional. Sehingga untuk di daerah seperti Muntilan perlu diwaspadai bersama. "Soal benar atau tidak yang pasti perlu diteliti lebih dalam oleh pihak yang berwenang. Tujuanya agar situasi di masyarakat tetap kondusif, "tandasnya.

              "Hal seperti ini perlu direspon, termasuk menjadikan warning terhadap isu presiden akan meminta maaf ke PKI pada sambutan upacara kemerdekaan RI mendatang. Jangan sampai ini menjadi modus eks PKI, karena PKI merupakan musuh negara," tegas Anang.

                Spanduk dengan dominan warna hitam bermotif merah itu akhirnya diserahkan ke Kepolisian. Dalam mediasi itu, terdapat pula Kasat Intel Polres Magelang AKP Warsitadi, TNI, Tokoh Masyarakat di sekitar Muntilan Wahyu dan Ridwan Budiharto.

                Terpisah, Hana, salah satu pengurus Gereja Pantekosta menyatakan, bahwa simbol Menorah yang dipersoalkan baru dipasang pada beberapa tahun belakangan. Simbol seperti trisula dan lilin berapi itu, merupakan simbol Gereja Pantekosta dan tidak ada kaitanya dengan apapun, termasuk Zionis. Gereja itu selalu bersosialisasi dengan masyarakat sekitar, dan jamaahnya juga ratusan bertempat tinggal di sekitar sini juga. "Simbol (Menorah) itu sudah lama. Itu hanya simbol kekristenan kami. Biasa saja, seperti bendera merah putih, pokoknya tidak  ada masalah,"ungkapnya.(zis)

About kabarmagelang.com

Info terupdate seputar Kabar Magelang. Lejitkan dan Kembangan usaha Anda di Kabar Magelang
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Leave a Reply