MAGELANG, KABAR MAGELANG.com- Jajaran Polres Magelang Kota bertekad mewujudkan instansi Polri
yang bersih. Untuk membekali para anggotanya pihaknya menggelar acara pelatihan
revolusi mental. Kegiatan tersebut diikuti 135 peserta yg terdiri dari para
perwira dan bintara yang menduduki jabatan perwira dilingkungan Polres Magelang
Kota, acara tersebut digelar selama tiga hari, mulai hari Jumat-Minggu,
(16-18/10) di aula Mapolres setempat.
Kapolres Magelang Kota
AKBP Edi Purwanto menuturkan, maksud dan tujuan pelatihan ini, sebagai tindak
lanjut dari Nawa Cita Presiden Joko Widodo nomor 8 yaitu; perubahan karakter
bangsa, juga merupkan program Polri yang dituangkan dalam quick wins Polri nomor 6 yakni;
polri sebagai penggerak
revolusi mental dan pelopor tertib sosial di ruang publik.
Edi menjelaskan, acara
dipandu oleh lima trainer dari perwira di lingkungan Polres Magelang Kota. Para
trainer tersebut adalah para perwira yang sebelumnya mendapatkan pelatihan
terlebih dahulu di Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang selama 12 hari, dari
dari tanggal 28 September s/d 9 Oktober 2015 yang digembleng langsung oleh master dari Mabes Polri.
Kelima orang yang
terpilih itu diantarnya; Wakapolres Magelang Kota Kompol Rudy Cahya Kurniawan,
Kabag Sumda Kompol Jumiati, Kapolsek Magelang Utara Kompol Sugimin, Kasat
Sabhara AKP Ngadisa, dan Kanit Laka IPDA Anas Syarifudin. “Setelah mendapat
pembekalan materi revolusi mental dari Mabes Polri, kita (Polres Magelang Kota,
red) langsung bergerak cepat menularkam ilmu tersebut ke seluruh anggota dengan
pelatihan serupa. Polres Magelang Kota merupkan yang perta menggelar pelatihan
revolusi mental di jajaran Polda Jateng,” tutur Edi Kepada KABAR MAGELANG.com, Kemarin.
Wakapolres Magelang
Kota Kompol Rudy Cahya Kurniawan yang juga bertindak sebagai trainer
menuturkan, ada 9 materi pelatihan tau pembelajaran yang disampaikan ke
peserta, diantaranya; (1) Neuro
Associative Conditioning (NAC), (2) Inter
Personal Skill (IPS), (3) Pendidikan Budaya Anti Korupsi, (4) Dua belas
nilai karakter kebhayangkaraan, (5) Berdaulat dalam bidang politik (nilai
kewargaan dan nilai dapat dipercaya), (6) berdikari dalam bidang ekonomi ( nilai
mandiri dan nilai kreatif).
Adapun materi yang ke
(7) Kepribadian dalam berbudaya (nilai gotong royong dan nilai saling
menghargai), (8) action plan (rencana
aksi) dalam tugas polri dalam hidup bermasyarakat dan (9) Implementasi dari action plan tersebut secara nyata di
kehidupan sehari-hari dan dalam pelaksanaan tugas polri. “Dalam pelatihan ini
dikemas dengan menarik atau tidak monoton, dengan memperbanyak game (permianan), metode
pembelajaran secara andragogik (pembelajaran
dua arah) dengan diskusi, tanya jawab, edutainment,
praktek lapangan dan implementasinya,” terang Rudy.
Dikatakan lebih lanjut
oleh Rudy, selama tiga hari kemarin, dihari pertama Jumat (16/10) peserta lebih
ditekankan pendalaman materi, sedangkan di hari kedua, Sabtu (17/10) para
peserta melakukan implementasi nilai revolusi mental sebagai anggota polri
dalam menjalankan tugas sehari-hari dan
untuk hari ketiga, Minggu (18/10) melakukan implementasi nilai revolusi
mental sebagai anggota masyarakat di tengah-tengah masyarakat atau praktek langsung
di masyarakat.
“Untuk penekanan dan pendalaman materi supaya
benar-benar dijiwai oleh para peserta, saya meminta masing-masing peserta untuk
merenungkan dan menyusun master plan
sesuai tugas dan fungsinya, supaya citra Polri kedepan makin baik dan
kepercyaan masyarakat semakin tinggi,” tutur pria yang mempunyai keahlian
hipnoterapi investigasi ini.
“Saya membayangkan dan mempunyai impian di Satreskrim Polres
Magelang Kota benar-benar bersih, jangan sampai ada anggota yang memanfaatkan
momen dengan jualan kasus, kita harus berkomintmen untuk jangan sekali-kali
menerima sogokan (suap), Sekali lagi,
saya katakan, jangan sekali-kali bermain-main dengan jualan kasus,” kata
Kasatreskrim Polres Magelang Kota AKP Herie Purwanto dengan semangat membara. (az).
Tidak ada komentar: