Header ads

Header ads
Kembangkan Bisnis Kamu dengan Iklan di Kabar Magelang
» »Unlabelled » Puluhan Massa Gelar Unjuk Rasa Tuntut Tranparasi Pembangunan Pasar Muntilan

MUNTILAN,KABARMAGELANGcom__Puluhan massa yang mengatas namakan Fort Aliansi Umat Islam Bersatu ,Koalisi Rakyat Urusan Pasar,Fornt Aliansi Pemuda Muntilan gelar unjuk rasa di halaman Kantor Kecamatan Muntilan, Jumat (24/3) siang. Dalam orasinya mereka Mendukung perubahan nama jalan pemuda menjadi jalan diponegoro sesuai keputusan Bupati era Singgih Sanyoto tahun 2011 lalu. Selain itu juga mempertanyakan nasib asset-aset pemerintah serta tanah Eigend milik PT.KAI, mempertanyakan soal spanduk mereka yang di lepas oleh satpol PP kemarin , soal transparasi dan kejelasan proses lelang pembangunan pasar muntilan termasuk Amdal pasar yang di nilai belum melibatkan warga sekitaran pasar, menuntut saat proses pembangunan pasar muntilan melibatkan lingkungan. Unjuk rasa yang di jaga oleh puluhan petugas kepolisian Polres Magelang,TNI dan SatpolPP tersebut berlangsung damai.

Dihadapan massa Kepala satpolPP kabupaten Magelang Imam Basori menelaskan bahwa pelepasan spanduk kemarin  karea tidak memiliki ijin. "Ini dilakukan hanya untuk menjaga rasa kondusif di Muntilan. “ katanya

Plt Kepala PU kabupaten Magelang Heriyanto,menandaskan, bahwa pembangunan pasar Muntilan sendiri masih proses penyelesaian lelang,dan april akan segera di bangun jika proses lelang sudah selesai.

“Pembangunan pasar Muntilan akan di mulai awal April jika tidak ada gagal lelang ,dan proses pembangunan akan berjalan selama 2 tahun, “ terangnya.

Sedangkan untuk Amdal di nilai sudah cukup untuk persiapan pembangunan.

“ Proses Amdal dan Amdalin sudah selesai dengan melibatkan komponen-komponen di sekitar. Masyarakat  tinggal menunggu proses lelang selesai ,”  tambah Ahmad Riuswanto dari Dinas Perdagangan dan Pasar.

Mendapat penelasan tersebut, pengunjuk rasa yang mengaku bahwa proses Amdal belum melibatkan masyarakat sekitar pasar Muntilan. 

“Kami meminta bupati bertemu dengan kami untuk menjelaskan dan menyelesaikan masalah ini,jika sebagai pemimpin daerah tidak mau mendengar keluhan masyarakat lebih baik mundur saja,” seru koordinator aksi Anang Imamudin .

Tak puas dengan jawaban dari pemkab massa selanjutnya melakukab sweping spanduk dan toko-toko yang tidak berijin, mulai dari kantor kecamatan dan sepanjang jalan pemuda .
Dalam aksi sweping tersebut. Masa nyaris ricuh dengan penjaga swalayan,namun berhasil di lerai oleh pihak kepolisian. (Zis)

About kabarmagelang.com

Info terupdate seputar Kabar Magelang. Lejitkan dan Kembangan usaha Anda di Kabar Magelang
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Leave a Reply