
ketua tim Hasna Rafida, menceritakan sop Senerek adalah masakan khas Magelang peninggalan masa penjajahan Kolonial Belanda. Senerek berasal dari kata Senert yang berarti kacang polong. Tetapi orang Magelang menyebutnya “senerek” dan mengganti kacang polong menjadi kacang merah.
"Tampilannya seperti sop iga atau sop buntut pada umumnya, tetapi yang membedakannya adalah kacang merah sebagai inti dan penggunaan kaldu kacang yang membuat sop ini berbeda dari sop lainnya," jelasnya saat Pelatihan Pembuatan “Trek Suit Mas” (Tepung Senerek untuk Susu, Biskuit dan Mi Basah) guna Meningkatkan Nilai Jual Senerek di Desa Mangunrejo Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang, baru baru ini.
Dalam sop senerek juga terdapat daging sapi potong, kentang, bayam, wortel, daun bawang dan daun seledri sebagai pelengkapnya. Kandungan gizi dari sop senerek sendiri sangat banyak. Mulai dari asam amino yang bagus untuk perbaikan gizi, disamping juga rendah lemak dan bebas kolestrol.
"Selain itu juga baik untuk kesehatan jantung, kesehatan pencernaan, pertumbuhan dan perkembangan anak," ujar Hasna.
Namun sayang masyarakat terutama anak-anak banyak yang tidak suka dengan senerek ini. Dari hal tersebut muncullah ide untuk membuat olahan senerek dalam bentuk yang disukai semua kalangan termasuk anak-anak, yakni dalam bentuk tepung senerek yang diolah dalam bentuk susu, biskuit, dan mi basah (trek suit mas).
"Tidak ada bahan yang berbahaya yang ditambahkan dalam olahan Trek Suit Mas ini," tegasnya.
Melalui kegiatan ini diharapkan akan meningkatkan nilai jual senerek sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya petani senerek dan ibu rumah tangga, dan juga meningkatkan gizi anak-anak di Desa Mangunrejo. (Kb.M1)
Tidak ada komentar: