
Kepala sekolah Abas Sriwiyono SPd. mengungkapkan bahwa pihaknya sebenarnya sudah mengajukan permohonan rehab kepada instansi terkait empat tahun yang lalu sebanyak empat klas.
"Bulan Maret 2015 lalu bahkan sudah di verifikasi, namun hingga kini belum mendapatkan kejelasan kapan akan ada realisasi, " jelasnya Rabu (17/10)
Dia menyebutkan ada beberapa kelas yang atap langit-langitnya sudah ambrol dan berlobang. Selain itu plafon juga banyak yang rapuh sehingga harus diberi penyangga darurat dari bambu.
"Empat klas yang kondisinya sudah memprihatinkan yakni klas 1 hingga klas 4," kata Abas.
Selain ruang klas isi banguan beruap mebeler seperti menja kursi dan almari juga sudah banyak yang tidak layak sebagai sarana belajar mengajar.
"Para guru dan siswa terpaksa memperbaiki sendiri agar masih bisa di gunakan," ungkapnya.
Pihaknya berharap kepada pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan segera memperhatikan kondisi SD ini dengan merehap baik bangunan klas maupun mebeler.
"Terus terang kami khawatirkan anak-anak yang belajar, jika hujan harus berdesakan mencari tempat yang tidak bocor," pungkas Abas. (Kb.M1)
Tidak ada komentar: