KOTA, kabarMagelang.com__Wakil Walikota Magelang Windarti Agustina
pimpin upacara peringatan Hari Ibu di Halaman Pemerintah Kota Magelang Jumat
(22/12). Upacara yang seluruh petugasnya adalah perempuan ini juga dalam
memperingati Hari Bela Negara.
"Saya mengucapkan selama Hari Ibu
ke-89 untuk seluruh kaum ibu, khususnya di Kota Magelang. Terima kasih dan
penghargaan atas kontribusi terhadap pembangunan dan upaya mewujudkan
kesejahteraan masyarakat. Semoga peringatan ini menjadi motivasi bagi kamu ibu
di Kota Magelang untuk meningkatkan eksistensi dalam kehidupan berbangsa
bernegara dan bermasyarakat," ujar Windarti mengawali sambutan.
Dalam sambutan Menteri Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) yang dibacakannya, Windarti juga
mengatakan bahwa kaum ibu turut berperan dalam merebut kemerdekaan bersama kaum
laki-laki.
"Tekad dan perjuangan kaum
perempuan untuk mewujudkan kemerdekaan dilandasi oleh cita-cita dan semangat
persatuan kesatuan menuju kemerdekaan Indonesia yang aman, tenteram, damai,
adil, dan makmur," katanya.
Dia menambahkan, peringatan hari ibu
juga menunjukkan bahwa perjuangan kaum perempuan Indonesia telah menempuh
proses yang sangat panjang dalam mewujudkan persamaan peran dan kedudukannya
dengan kaum laki-laki.
"Mengingat keduanya merupakan
sumber daya manusia dan potensi yang turut menentukan keberhasilan
pembangunan," imbuhnya.
Arti penting lainnya dari peringatan
hari ibu, lanjut Windarti, adalah upaya untuk mewariskan nilai-nilai luhur dan
semangat perjuangan yang terkandung dalam sejarah perjuangan kaum perempuan
kepada seluruh masyarakat Indonesia, terutama generasa muda.
"Perempuan dan laki-laki memiliki
peran dan kedudukan yang setara dalam mencapai tujuan negara serta di dalam
memperjuangkan kesejahteraan di semua bidang pembangunan. Keduanya juga
memiliki peluang sama sebagai sumber daya pembangunan," urainya.
Sementara, terkait dengan peringatan
Hari Bela Negara, Windarti mengutip pesan Presiden RI yang mengatakan bahwa
bela negara merupakan hal urgen untuk ditanamkan sebagai landasan sikap mental
dan perilaku bangsa Indonesia.
"Hal ini merupakan bentuk revolusi
mental, sekaligus untuk membangun daya tangkal bangsa dalam menghadapi
kompleksitas dinamika ancaman sekaligus untuk mewujudkan ketahanan
nasional," katanya.
Kesadaran bela negara dapat
diaktualisasikan dalam peran dan profesi masing-masing, sehingga menjadi
kesadaran nasional dan gerakan nasional, sebagai bentuk tanggung jawab kita
semua dalam mempertahankan negara dan menjaga kelangsungan hidup Negara Kesatuan
Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Tidak ada komentar: