KOTA, kabarMagelang.com__Para guru/pengajar dituntut untuk
selalu kreatif dan inovatif dalam memberikan pelajaran kepada anak didik.
Mereka juga diharapkan mampu mengembangkan ilmunya baik dalam hal teori maupun
praktek.
Atas dasar tersebut, Gabungan Organisasi
Penyelenggara Taman Kanak-Kanak Indonesia (GOPTKI) Cabang Kota Magelang
menggelar kegiatan lomba inovasi pembuatan media pembelajaran dari bahan dasar
bekas antar guru se-Kota Magelang.
"Lomba ini dimaksudkan agar para
guru termotivasi untuk selalu berkreasi dan mengembangkan ilmunya dalam
mengajar sehingga mudah diterima oleh peserta didik," jelas Ketua GOPTKI
Cabang Kota Magelang, Demetrya Tety Sugiharto, Kamis (12/4).
Dia menambahkan, lomba ini memanfaatkan
barang bekas yang mudah ditemukan di lingkungan sekitar. Selain karena biayanya
murah, penggunaan barang bekas juga mampu membantu mengurangi sampah.
"Penggunaan barang bekas sebagai
bahan dasar pembuatan media belajar ini adalah untuk menumbuhkan kreativitas
dan inovasi para peserta dengan tanpa mengeluarkan biaya. Barang yang tadinya
tidak terpakai juga jadi bermanfaat," imbuh istri Sekda Kota Magelang itu.
Menurut Demetrya, alat (media)
pembelajaran tidak harus bagus dan mahal. Namun harus yang menyenangkan dan
bermanfaat, serta bagus namun murah.
Melalui kegiatan lomba ini, lanjut
Demetrya, diharapkan para pendidik bisa mengembangkan kreativitasnya dan
memunculkan bakat terpendam yang dimiliki.
"Dari seni yang muncul kemudian
diaplikasikan ke pengembangan ilmu dalam mengajar yang mudah diterima oleh
anak-anak," katanya.
Ketua panitia lomba, Nunung Najib
menambahkan, terdapat beberapa kriteria yang dijadikan dasar penilaian kreasi
peserta. Diantaranya keaslian bahan, kreativitas, keindahan, inovasi, asas manfaat
pengembangan anak.
"Jumlah peserta lomba ini ada
sebanyak 55 orang dari 70 TK se-Kota Magelang yang berada di bawah binaan
GOPTKI. Peserta harus mengerjakan hasil karya di lokasi lomba," terang
Nunung.
Para pemenang lomba antara lain Desiana
Rofiyanti dari TK Aisyiyah 7 (Juara 1), Waridah dari TK Pertiwi Kota (Juara 2),
A Setiyati dari TK Taman Indria 1 (Juara 3), Sri Yudianto dari Asy Ayaffa
(Juara Harapan 1), Marsilah dari TK BIAS (Juara Harapan 2), Sri Rahayu
dari TK Bhakti Husada (Juara Harapan 3).
Nunung mengatakan, para guru yang
berhasil menang diharapkan semakin kreatif dan bisa menularkan ilmunya ke guru
lain.
"Selain itu, media yang digunakan
dalam pembelajaran tidak hanya media yang menang lomba saja, tetapi bisa
mengembangkan dengan media lain, dengan inovasi-inovasi yang baru. Dan kalau
bisa, hasil karya yang muncul bisa dipatenkan," tandas Nunung.(Kb.M1)
Tidak ada komentar: